Takeuchi - Time Traveler [Episode 1]

Cerpen cinta dari sahabat kita Takeuchi - Time Traveler [Episode 1] sangat menyentuh banget dari pada penasarand dengan cerpen romantis ini silakan di baca jangan lupa di share di seluruh sosmed kamu



Disuatu pagi yang cerah dipenuhi dengan kicauan burung-burung dipagi hari. Serta suara kokok ayam yang membangunkan setiap orang yang   tertidur. Terdapat seorang anak yang bernama Takeuchi sedang bersiap-siap untuk pergi sekolah. Dia terlihat sibuk sekali merapihkan buku-buku sekolahnya lalu memakai seragamnya. Selepas semuanya sudah siap, dia berjalan dari rumahnya menuju sekolah. Udara pagi yang sejuk membuatnya sangat ceria, senyumnya dan siulannya mengalunkan suasana yang damai. Dia berjalan dengan sangat cepat karena takut jika sampai telat sampai disekolah. Takeuchi adalah anak yang terkenal baik, pintar, serta ramah hati. Namun ada beberapa kekurangan yang membuat beberapa temannya jengkel kepadanya. Dia anak yang terbilat pelit dalam hal jawaban ketika ulangan. Siapa sangka, ketika ulangan dimulai dia bisa tiba-tiba menjadi tuli. Dan bisa mendengar lagi ketika sudah menyelesaikan  tugas ulangannya.
Hal ini tentu sangat tidak disukai beberapa temannya yang suka mencontek, karena jawaban yang paling tepat jika sedang ulangan  ialah  dari Takeuchi  itu sendiri.
Meskipun terbilang cukup pelit dalam jawaban ulangan, dia anak yang ramah serta tidak emosian. Walau ada beberapa hal yang  membuatnya kecewa, marah, atau  tidak disukainya.

Dia bisa mengontrol dirinya sehingga seolah-olah bahwa dia tidak pernah marah sama sekali. Selalu terpaparkan senyum setiap ada orang lain yang berbuat kesalahan   kepadanya.
Takeuchi juga orang yang imajinasinya cukup tinggi, dia
selalu menghayal bahwa dirinya bisa menjadi Time Travel yaitu penjelajah waktu. Bisa pergi kemasa depan atau masa lalu adalah suatu impiannya, karena jika hal itu terjadi dia ingin melihat dirinya beberapa tahun kedepan kelak.
Dia memiliki phobia yang cukup aneh bagi pecinta hewan anjing.  Yaps, dia phobia dengan hewan anjing.
Kenapa demikian? Karena ketika SD dia pernah dikejar dengan 3 anjing sekaligus. Alhasil dia harus berlarian sana- sini demi menyelamatkan diri, bahkan sampai masuk kerumah orang lain.
Takeuchi terbilang anak yang suka dengan hal-hal yang tidak biasa. Seperti apakah alien itu benar-benar ada? Time Travel itu nyata?  Dan apakah ada kehidupan diluar bumi?

Ketika Takeuchi sampai disekolah dia disapa banyak temannya. Ada yang mengatakan “Eh Takeuchi udah dateng..”, saut temannya. Dan ada juga yang mengatakan “Eh si professor udah dateng, gimana perjalanannya

lancar?”, saut teman lainnya. Bahkan ada juga yang memanggilku dengan sebutan Harry Potter.
Yaps, Takeuchi seorang yang cukup disegani disekolah, itulah diriku. Aku berumur 15 tahun dan sangat menyukai hal yang tidak biasa. Waktu demi waktu, jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Bel pulang sekolahpun sudah berbunyi, dan semua murid pulang kerumah masing-masing. Ketika berada didepan gerbang, temanku bernama Dodit mengatakan sesuatu kepadaku “Hei Takeuchi, hati-hati dijalan pulang, jangan sampai dikejar anjing lagi haha...”, saut Dodit. Akupun membalasnya “Tenang aja dit, aku akan berhati-hati kok..”, ucapku.

Aku bersiul disepanjang  jalan  menuju  rumah, namun ada suatu hal yang aku temui. Terdapat 3 anjing yang menyeramkan sekali yang sedang memakan sesuatu. Kakiku gemetar, karena aku sendiri sangat takut dengan anjing. Aku berusaha jalan sepelan mungkin agar anjing  itu  tidak mengejar. Tapi hasilnya  buruk, ketiga anjing  itu  melihatku dan mengejar hingga aku harus mengeluarkan tenaga ekstra agar tidak tergigit. Aku terus berlari sekencang mungkin, tak kusangka kejadian yang terjadi ketika SD pun terjadi lagi sekarang. Karena terlalu  cepat berlari tak sengaja  menabrak

orang lain, untung saja masih ada kesempatan lagi untuk lari. Terlihat orang yang tadi aku tabrak ketakutan ketika ketiga anjing itu melewatinya tapi tidak menggigitnya, hanya terfokuskan untuk mengejarku. Dalam hatiku berkata “Aaaaa tidaaak, kemana lagi aku harus belari. Aku harus mencari tempat bersembunyi”, kataku didalam hati. Tak lama kemudian aku tiba disebuah tempat pembuangan sampah. Rasa baunya membuatku semakin sulit untuk bertahan, namun aku menemukan sebuah tempat yang mirip dengan Lemari. Aku coba memasukinya untuk bersembunyi dari kejaran 3 anjing tersebut. Setelah beberapa menit bersembunyi didalam lemari itu, ada beberapa hal yang membuatku aneh.
Mengapa ketika  keluar  suasananya  menjadi berbeda?
Awalnya tempat itu hanya seperti lapangan yang dipenuhi sampah, tapi sekarang sudah mulai ada banyak gedung- gedung yang berada didekatnya.
Aku melihat ada truk sampah yang jarang sekali kulihat, bentuknya serta ukurannya juga belum pernah aku lihat sama sekali  seumur hidupku.  Aku coba menuju jalan  raya, ada yang aneh. Banyak sekali kendaraan tanpa roda dijalanan, bentuknya  bervariasi ada yang seperti  motor, serta mobil.
Namun tidak memilik roda dan melayang diudara. Wow,

sebenarnya aku berada dimana? Mengapa tiba-tiba semuanya menjadi seperti ini. Aku bertanya kepada diriku sendiri “Sebenarnya aku berada dimana? Kenapa semuanya tampak berbeda ketika sehabis keluar dari lemari tadi? Apa jangan- jangan aku pergi ke Masa Depan?”, tanyaku dalam hati.
Tak lama kemudian kuputuskan untuk pulang kerumah, tapi jalanan disini tampak sedikit berbeda dengan sebelumnya yang pernah kulihat. Tiba-tiba dari belakang aku diserempet oleh seseorang wanita yang menggunakan suatu kendaraan aneh. Aku pikir itu seperti sekuter, tapi tidak ada roda dan melayang. Wow benda apa itu, kemudian akupun merespon “Hei kamu! Apakah kamu tidak melihat jika ada orang didepan sini? Kenapa kamu menyerempetku?”, teriakku kepada orang itu.
Akhirnya orang yang tadi menabrakku menhampiri, dan meminta maaf “Ah maaf banget, aku sebenarnya baru menggunakan kendaraan ini jadi masih suka kagok dalam memakainya. Kamu siapa dan darimana? Penampilanmu kuno sekali”, tanya wanita itu.
Lantas aku menjawabnya “Aku berasal dari..... Sebenarnya aku tinggal didaerah sini. Sekarang tahun berapa sebenarnya?”, tanyaku kepada wanita itu.

Wanita itu tertawa dan mengatakan “Hahaha, apakah kamu sudah hilang ingatan? Tentu saja ini tahun 2054. Masa kamu bisa lupa dengan tahun sendiri, sungguh aneh kamu. Kamu tinggal dimana? Mungkin bisa kuantar..”, ajak wanita itu.
Aku sangat kaget, dia mengatakan tahun 2054, karena tidak percaya aku mencubit pipiku dan ternyata rasanya sakit. Aku tidak bermimpi, lalu aku berteriak “Yeehaaaa, akhiiirnya impianku jadi kenyataaan. Masa Depan... Masa Depan...
Akhirnya aku bisa mencapainya Yessssss..”, teriakku dengan penuh kesenangan.
Wanita tadi semakin bingung denganku dan bertanya “Hei kamu kenapa bertingkah aneh seperti itu? Seolah-olah kamu datang dari Masa Lalu”, tanya wanita itu.
Dengan hati yang tenang serta gembira aku berkata “Perkenalkan namaku Takeuchi, jujur aku memang berasal dari Masa Lalu yaitu tahun 2015. Aku tidak menyangka jika impianku menjelajahi waktu dapat menjadi kenyataan. Lalu siapa namamu?”, tanyaku kepadanya.
Diapun ikut  kaget mendengar perkataanku tadi.
“Kamu tidak sedang bercanda kan? Ternyata ditahun 2015 sudah ada alat seperti itu. Aku pikir hanya ditahun 2054 saja yang sudah memilikinya. Oh iya, namaku Felisa...”, ujar Felisa. Aku heran, ternyata Time Travel bukan lagi hal yang

aneh dimasa ini, disini Mesin Time Travel memang sudah tercipta tapi harganya cukup mahal maka dari itu tidak semua orang bisa membelinya. Hanya kaum orang kaya saja yang bisa mempunyainya. “Anuu, sebenarnya aku kesini karena ketidak sengajaan. Tanpa sengaja aku pergi ke tahun 2054 ini..”, kataku sambil bersender ditembok.
Felisa mengajakku kesuatu tempat untuk mengobrol lebih dalam “Dari pada kita ngobrol disini, kan panas serta banyak kendaraan. Bagaimana kalau kita ketempat nongkrong agar ngobrolnya menjadi lebih nyaman?”, ucap Felisa kepadaku. Karena memang cukup panas, aku menyetujui tawarannya. Akhirnya aku dibonceng Felisa disekuter terbangnya menuju ketempat nongkrong. Karena sangat menakjubkan aku bertanya kepadanya “Felisa,  sebenarnya  benda apa yang kamu pakai ini? Bagaimana bisa tidak ada roda tapi dapat berjalan serta mengapung diudara?”, tanyaku karena bingung dengan kendaraan Felisa.
Felisa tertawa lagi kepadaku “Hahaha, dasar orang kuno. Ini namanya Fly Scooter. Kendaraan ini buatan Jepang yang banyak diminati para remaja karena harganya yang tidak terlalu mahal”, saut Felisa. Ah jadi ternyata itu Fly Scooter, hebat sekali bisa terbang seperti ini. Aku sangat menunggu bisa membeli kendaraan seperti ini.

Kami berjalan menuju tempat nongkrong, ditemani dengan udara sore hari yang sejuk. Serta pemandangan yang tidak biasa bagiku. Bagaimana tidak? Disetiap jaln aku selalu melihat banyak kendaraan yang berterbangan sana sini. Tapi hal itu  tidak aneh lagi bagi orang pada masa itu.
Tak lama kami sampai disebuah tempat hangout yang cukup ramai. Ketika memasuki ruangan betapa kagetnya diriku bahwa hampir semua yang berada disana menggunakan Hologram. Bahkan didalam WC nyapun hampir semuanya menggunakan Hologram. Waw it’s amazing, rasanya berlama-lama dimasa inipun tak merugikanku.
Kami mengambil tempat duduk yang cukup nyaman, bayangkan saja, tempat duduk ditempat itupun melayang dan tidak menapak. Aku melihat kebagian bawahnya tidak ada roket sama sekali atau alat yang membuatnya terbang. Tapi dia bisa mengapung, sungguh  luar biasa.
Sehabis mengambil makanan Felisapun bertanya kepadaku “Jadi bagaimana ceritanya kamu bisa tersasar ke masa ini?”, tanyanya. Akupun membalasnya dengan tenang “Saat itu aku sedang pulang sekolah, namun dijalan aku dikejar oleh 3 anjing yang sangat menyeramkan, aku sudah berlarian sana- sini hingga pada akhirnya aku sampai disebuah tempat pembuangan sampah. Disana terdapat lemari tua yang tidak

terlalu kotor, hingga pada akhirnya aku bersembunyi disana. Namun setelah beberapa menit akupun keluar dari lemari itu. Hal yang anehpun terjadi, aku merasa tempatnya kenapa bisa berubah? Padahal awalnya itu seperti lapangan yang dipenuhi sampah, sekarang ada beberapa gedung besar disana.”, jawabku sambil memakan makanan. Felisa sedikit heran “Dari tempat pembuangan sampah? Bagaimana bisa ada mesin waktu disitu, padahal tempat itu sama sekali jarang dikunjungi banyak orang. Dan oh iya, ada yang bisa aku bantu untukmu?”, tawar dari Felisa untuk membantuku.
Karena pada tahun itu aku tidak memiliki siapapun akhirnya aku menerimanya “Aku juga tidak mengetahuinya kenapa bisa sampai seperti itu. Sebelumnya, aku punya impian
bahwa aku ingin menjadi Time Traveler dan menemui diriku dimasa mendatang. Aku ingin melihat bagaimana wajahku serta karirku dimasa mendatang. Nah jika memang bagus  aku sangat menyukainya dan jika buruk, aku akan berusaha keras agar masa depanku bisa berubah.”, jawabku kepada Felisa.

“Well, baiklah akan aku coba bantu. Tapi sebelumnya dimana alamat rumahmu? Mungkin kita bisa kesana..”, tanya wanita itu kepadaku. Tak lama, aku

memberikan alamatku dan langsung pergi dengannya lagi menuju rumahku. Aku harap semuanya tidak ada yang berbeda serta diriku masih tinggal  disana.
Namun ketika  sampai, aku bingung  perumahanku bukanlah
komplek mewah seperti saat ini. Dahulu rumahku hanyalah perumahan sederhana serta tidak semewah  ini.
Hal itu membuatku semakin penasaran dan bertanya “Felisa, apakah benar ini tempatnya? Aku yakin dimasaku tempatnya tidak semewah ini”, tanyaku kepada Felisa sambil menunjuk ke jalanan. Felisa menjawab “Beneran kok, liat tuh papan alamatnya masa iya salah?”, saut Felisa.
Karena aku sangat bingung, hingga akhirnya memutuskan untuk berkunjung kesalah satu rumah dan menanyakan pada orang itu  apakah aku masih tinggal disini   atau tidak.
*Ting nong ting nong.... “Iya siapa itu?”, saut pemilik rumah. Aku mengresponnya “Anu, saya orang yang sedang mencari jalan, bisakah saya bertanya sesuatu kepadamu?”, tanyaku padanya. Pemilik rumah itupun menyetujuinya serta mengizinkanku masuk kerumahnya. Betapa hebatnya ketika memasuki rumahnya, rasa-rasanya seperti berada didalam Mall. Banyak menggunakan Hologram serta Robot pribadi.

“Baiklah nak, ada yang bisa saya bantu untukmu?”, tanya pemilik rumah itu. Felisa menjawab “Ayo Takeuchi, cepat katakan mumpung ada orang baik yang ingin membantumu”, sautnya sambil menyenggol bahuku. “Apakah benar ini daerah Jalan Kebun Jeruk 19? Dan apakah ada orang yang tinggal disini serta bernama Yusril? Muhammad Yusril Rapsanjani...”, tanyaku kepada orang itu. Tak lama datang sesosok robot pembantu yang siap melayani tamunya dan berkata padaku “Maaf tuan, apakah tuan ingin minum? Minuman apa yang tuan inginkan?”, tanya robot tersebut. Kami menjawabanya “Ah air putih saja sudah cukup kok, dan juga kita tidak lama disini”, sautku kepada robot itu. Aku kaget ketika berbicara seperti itu, robot langsung merespon serta membuatkan air putih untuk kami ber 2. Pemilik rumahpun berkata “Alamatmu sudah benar, ini memang Kebun Jeruk 19, dan untuk orang yang bernama Yusril itu memang tinggal disini, rumahnya berada disana dan memiliki nomor 110”, ucap pemilik rumah itu sambil menunjukkan kerumahku.
Kami meminum air putih buatan robot kami, karena sudah mendapatkan informasi  yang  cukup  kamipun berterima kasih  dan pergi. Namun ketika  aku bertemu dengan diriku, tak kusangka ternyata  diriku sangat tampan dan kaya.  Rumah

yang kumiliki juga besar. Aku heran, ini ditahun 2054, otomatis umurku sudah 55 tahun. Tapi mengapa wajahku seperti orang seusia 20 tahunan? Kami berdua pun kaget ketika saling menatap diri sendiri. Diriku yang satu lagi berkata “Kkkkaammu siapaa? Kok wajahnya bisa mirip dengan aku ketika kecil?”, tanya diriku yang satu lagi.
Dengan senyuman yang lega aku membalasnya “Perkenalkan, aku adalah dirimu. Aku datang dari tahun 2015 secara tidak sengaja, karena kebetulan aku tidak sengaja terpindah ke tahun 2054 ini, tak salah jika aku menemui diriku ditahun ini juga.”, sautku kepada diriku.

Tak lama, akhirnya kami berbicang-bincang tentang masalah pribadi. Aku bertanya tentang pekerjaannya, dan ternyata dia sangat kaya. Dia seorang CEO dari suatu perusahaan Tayajinku  Studios yang saat itu  sedang maju.
Tentu saja, itu adalah perusahaan game milikku yang pernah kubuat ketika SMP. Namun tak kusangka menjadi besar pada tahun ini. Karena terlalu kagum dengan diriku yang dimasa ini, aku memintanya untuk menunjukkan seisi rumahnya. Dia juga ingat bahwa dirinya pernah melakukan petualangan  waktu ketika masih  SMA. Tak kusangka ternyata  rumahnya sangat besar sekali, aku  menganggap

bahwa ini seperti istana yang megah. Kolam renang yang luas, taman yang indah, serta pelayan-pelayan yang ramah mulai dari pelayan manusia  serta pelayan robot.
Aku bertanya kepada diriku “Sebenarnya apa saja  yang  kamu
kerjakan ketika lulus sekolah sehingga sampai sukses seperti ini  membawakan nama Tayajinku?”, tanyaku  pada diriku.
Felisa iseng ceplas ceplos dalam ngomongnya “Wah rumahmu besar juga, jika dibandingankan dengan rumahku mungkin ini 20x dari rumahku. Andaikan saja ini rumahku, mungkin akan sangat senang sekali. Kamu hebat Takeuchi bisa sukses sepert ini”, saut Felisa.
Diriku yang sudah tua menjawabnya “Jika kamu berusaha, kamu akan bisa meraihnya. Jangan pernah menyerah, dan jangan takut akan kegagalan. Sebenarnya ketika lulus SMA aku masuk kuliah jurusan IT. Namun dari sitiu aku membuat banyak software serta game kecil-kecilan. Ketika lulus, aku mencari modal untuk membuat team Tayajinku Studios itu besar. Hingga akhirnya aku mempunyai sebuah rumah yang tidak terlalu besar, dan itu dijakin sebagai kantor pertamaku. Member awalnya belum banyak, hanya sekitar 6 sampai 9 orang. Namun karena game kami laku keras, akhirnya kami mendapatkan banyak keuntungan sehingga perusahaan kami bisa berkembang dengan baik”, jawabku mengenai

pertanyaanku dan Felisa sambil menunjukkan foto-foto karyawan serta kantor Tayajinku  Studios yang  besar.
Wah ternyata awal kesuksesanku berawal dari team developer kecil-kecilan yang pernah kubuat dengan iseng. Tak kusangka bisa menjadi sebesar  ini.

Hari semakin gelap, aku memikirkan orang tuaku dimasaku. Hingga akhirnya kuputuskan untuk pulang kembali kemasaku. Aku bertanya “Bagaimana caraku pulang? Mungkinkah memasuki lemari yang sama dan hal yang sama? Tapi sekarang sudah malam, apakah ada kemungkinan aku pulang ketika beberapa menit setelah aku melakukan perjalanan waktu?”, tanyaku kepada diriku yang sudah tua dan Felisa. Diriku yang tua menjawab “Kamu bisa melakukan hal yang sama untuk pulang, dan untuk menentukan waktunya kamu bayangkan saja jika kamu ingin pergi ke waktu ketika beberapa menit setelah kamu pergi”, jawabku yang sudah tua sambil tersenyum padaku.
Aku mencobanya dan mengucapkan selamat tinggal pada Felisa, dan diriku yang sudah tua. Sebelum pergi aku berkata sebelum pergi kepada Felisa “Felisa, jika kamu bisa melakukan perjalanan waktu, maka temuilah aku. Aku ingin bermain denganmu lagi..”, pintaku padanya sambil

memegang kedua tangannya. Felisa hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Aku menganggap bahwa itu adalah iya.. Langkah demi langkah kumasuki ruangan itu, hingga akhirnya  kuberada didalamnya. Setelah beberapa menit didalam, kubuka lemari tersebut dan berhasil. Aku sudah kembali kemasaku, disana terlihat ada 3 anjing  yang tadi mengejarku. Untung saja mereka tidak melihat sehingga aku bisa pulang dengan  selamat.

Karena perjalanan waktu tadi, akhirnya aku memutuskan untuk menjadi CEO, dan membesarkan team yang sudah kubuat ini  hingga bisa menjadi seperti  itu.
Dan akhirnya aku menulisnya diblog pribadiku tentang perjalanan waktu yang telah kujalani tadi. Aku berjanji tidak akan memberitahukannya kepada siapapun, karena percuma saja, mereka tidak akan percaya dan bahkan menganggapku gila. Cukup itu kujadikan sebagai kenangan  yang indah  karena impianku bisa menjadi  kenyataan...


-Tamat