Adakah Yang Ingat Saat Menanti Dia Kembali
Sudah sepuluh tahun sejak kepergian Ica, tak ada lagi tawa yang menemani Kris, tak ada lagi senyum manis yang menghiasi kehari-harinya. Ica adalah seseorang yang menemani Kris setiap hari, karena Ica merupakan teman sekelasnya di sebuah SMA swasta di Sidoarjo. Ica, seorang gadis yang saat itu baru berusia 18 tahun itu kini tak ada lagi. Dia pergi, pergi untuk selamanya, tapi bukan meninggal.
Ica memang sudah merencanakan untuk melanjutkan sekolah ke Amerika. Dulu saat dia menceritakan kehendaknya itu kepada Kris, Ica meneteskan air mata. Kris hanya bisa tersenyum tanpa bisa mengomentari pernyataan Ica tersebut. Namun demikian, keputusan Ica untuk ke amerika bukan semata-mata keinginannya pribadi, namun keluarga mereka memang akan pindah ke sana.
Kelulusan itu merupakan kelulusan yang mencekam bagi Kris, sahabat terbaiknya telah meninggalkannya. Dan kini Kris telah menjalani hari-harinya tanpa memiliki seorang sahabat yang seperti Ica, karena selain sahabat Kris diam-diam juga memendam rasa. Namun waktu tak mempertemukan mereka.
Kris kini bekerja sebagai staff salah satu perusahaan yang memproduksi dan menginovasi peralatan mekanik. Sudah 9 tahun dia bekerja dan sama sekali tidak mendapat kabar dari Ica. Surat-surat yang dia kirim selalu tak mendapat balasan. Kris resah, namun tak ada tempat untuk melampiaskannya.
Hingga pada suatu hari saat Kris bekerja, dia mendapat sebuah surat. Kris sangat bahagia, karena surat itu adalah surat dari Ica. Namun kebahagiaannya runtuh setelah dia mengethui bahwa surat itu berisi undangan pernikahan Ica dengan seseorang yang bernama john walner. Kris sangat sedih dan menyesali kesalahannya yang terlalu lama memendam rasa.
Segera Kris keluar dari ruang kerjanya dan menuju ke kamar mandi untuk menghapus air matanya yang telah terlampau banyak menetes membasahi wajahnya. Kamar mandi terletak di antara ruangan Kris dan ruangan yang lain, dan harus melalui lorong yang menghubungkan ke dua ruangan tersebut.
Kris menyadari bahwa ada yang aneh dengan kamar mandi itu, karena ada sebuah pintu lagi yang memiliki kode akses untuk membukanya, dan leteknya juga di dalam kamar mandi. Sangat aneh untuk sebuah ruangan. Kris melupakan ruangan itu dan membersihkan wajahnya. Yang dia ingat sekarang adalah hari pernikahan Ica yang tinggal 7 hari lagi, tapatnya tanggal 27 mei 2022.
setelah selesai Kris teringat lagi akan pintu yang mencurigakan itu. Dan kebetulan ada sesorang yang asing baginya datang dan langsung mengakses pintu itu. Kris lari secepatnnya dan menyelinap masuk kedalam ruangan aneh di dalam kamar mandi itu.
Betapa terkejutnya Kris jika yang ditemuinya adalah ruangan yang cukup luas, sekitar 15x15M2 dan hanya ada lima orang disana. Kris yang menyadari bahwa dirinya tak ketahuan segera mencari tahu tempat apa itu. Dan menemukan sebuah ruang kaca penuh dengan panel-panel dan sebuah mesin seperti kompuer yang Kris tak mengerti kegunaannya.
Kris masuk keruang kaca itu dan dengan otomatis mesin di ruang kaca itu menyala. Tertera pada sebuah monitor layar sentuh itu dialog box yang berisi tempat dan tanggal yang bisa diisi dengan bebas. Kris dengan iseng mengetik New York 27/05/2032. 10 tahun setelah Ica menikah.
Tiba-tiba cahaya putih menyinarinya dari atas dan seolah-olah tubuhnya tertarik-tarik. Tulang-tulangnya seperti dihancurkan. Lalu hilanglah Kris beserta ruang kaca itu dari ruangan misterius di dalam kamar mandi itu.
“Hilang bidadairku, entah dia terbang kemana. Dan yang ku tahu hanyalah, dia tak bisa pergi jauh. Kini diapun pergi, esok pastikan kembali. Yang ku tahu hanyalah, dia tak bisa tanpaku.”
Ariel Kristant
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Kris masih di dalam ruang kaca itu namun kini dia tergeletak tak sadarkan diri hingga cahaya mentari membangunkannya. Dilihatnya jam tangannya telah menunjukan pukul 10.am. Setelah itu Kris bergegas keluar dari ruangan itu dan menyadari bahwa dirinya kini tak lagi ada di ruang aneh di dalam kamar mandi, melainkan berada di tepi pantai yagn belum pernah dia kunjungi.
Kris menyembunyikan ruangan kaca itu di cela bebatuan besar yang ada di pantai itu. Dan segera mencari seseorang untuk menjelaskan di mana dia sekarang. Kris berjalan kearah kerumunan orang yang hendak berselancar. Orang-orang itu terlihat orang asing baginya, karena bukan orang indonesia.
Kris dengan bahasa inggrisnya menanyai orang itu tentang lokasinya. Betapa terkejutnya bahwa dia berada disuatu pantai di New York. Kris segera mencari taksi dan menuju ke rumah Ica. Namun saat berada didalam taksi, Kris dikejutkan lagi dengan tanggal di taksi itu yang menunjukan 27 mei 2032. Kris merasa pusing atas kejadian yang menimpanya.
Namun dalam perjalanan menuju rumah Ica, Kris menyadari bahwa ruang kaca itu adalah sebuah mesin waktu yang telah diciptakan oleh intel dari perusahaannya. Taksipun berhenti dan Kris melihat argo taksi tersebut terpampang 50 dolar. Dia memberikan uang 100 ribu rupiah, namun di tolak oleh supir taksi tersebut. Kris lantas menyerahkan separuh dari isi di dompetnya. Dompet yang hanya berisi 1 juta rupiah.
Taksipun berlalu, kini Kris melihat betapa indahnya rumah Ica. Dengan gembira dia menuju rumah itu. Sesaat dia akan mengetok rumah itu terlihat dari jendela dekat pintu sesosok wanita tengah menangis. Kris memperhatikan dengan seksama wajah wanita itu. Dan ternyata itu Ica.
Sesorang yang sangat dikasihinya itu kini telah berubah total. Tak ada senyum yang biasanya terlukis diwajahnya. Kris berpikir bahwa mungkin baru saja naas menimpanya. Namun tak lama kemudian seorang pria bule datang dan memukulinnya dengan buku yang agak tebal. Kris menangis dan pergi dari tempat itu, mencari tumpangan dan kembali ke pantai. Dalam perjalanan Kris menangis tak hentinya.
Kris segera mencari ruang kaca yang dia sembunyikan, namun tak ada. Setengah mati dia mencari, namun sekali lagi tak menemukannya. Dua jam telah berlalu dan tak sengaja matanya tertuju pada benda yang mengapung di laut. Diamatinya dengan seksama dan ternyata itulah ruangan kaca Kris.
Kris berenang untuk mengambil ruangan kaca itu, sedapatnya dia segera masuk dan berharap agar ruangan itu tak rusak. Mesin dalam ruangan itu kembali menyala dengan otomatis dan monitor tak kemasukan air sama sekali, tertegun sejenak Kris dengan kejadian aneh yang menimpannya. Lalu dia mengetikan Sidoarjo 27 mei 2012. Dan mesin itu kembali mengeluarkan cahaya putih yang menyilaukan. Kali ini lebih terang dari sebelumnya.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Kini dia masih tersadarkan diri dan segera keluar dari ruangan kaca itu. Dia mendapati bahwa sekarang dia sedang berada di halaman belakang sekolahnya. Kris segera mencari ruang kelas dan mencari Ica hendak menjelaskan apa yang akan terjadi dan juga Kris akan memberitahukan rasa apa yang dia pendam.
Namun Kris berpapasan dengan Kris yang dari masa itu. Tubuh keduanya kini mengejang dan mereka berdua saling mendekat, seolah-olah terserat. Kejadian itu dilihat banyak siswa yang lain dan juga oleh Ica. Mereka berdua menjerit kesakitan hingga tubuh mereka menjadi satu namun dan Kris pun pingsan.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Kris terbangun dan menyadari bahwa dirinya ada di uks sekolah itu. Dia juga merasakan ada yang aneh dengan otaknya. Ica yang menemaninya juga menanyakan akan hal tersebut, namun Kris tak bisa menjelaskannya. Data dalam otaknya seperti terhapus. Lalu Kris kembali kekelas dan kembali melanjutkan belajar..
Sepulang sekolah Ica seperti biasa menemani Kris berjalan kaki, disamping rumah mereka yang dekat dengan sekolah, namun rumah mereka hanya terpaut satu blok saja, jadi bisa dengan mudah bertemu. Siang itu terasa lain bagi Ica, karena Kris menggandeng tangannya. Ica merasakan hangatnya genggaman tangan Kris dan membalas genggamannya pula.
Dan tak seperti biasanya juga Kris mengajak kesebuah taman. Mereka bersenang-senang hari itu, mereka berfoto bersama, saling bekejaran. Ica menyukai Kris yang seperti ini, walau sedikit aneh baginya, karena sebelum pingsan Kris sangat pendiam dan jarang mengajaknya bersenang-senang seperti ini.
“Biar senyummu, ada padaku
Karena ku inginkan itu selalu
di dalam hati ada cintamu,
dalam mimpiku ada kamu..”
Ariel Kristant
Pengumuman kelulusan telah di bacakan dan hasilnya semua siswa kelas 3 lulus. Ica memeluk Kris, luapan kebahagiaannya kini tak ter-elakan. Namun saat mereka berdua pulang, Ica mengatakan bahwa dia akan pindah dan melanjutkan kuliahnya di amerika. Kris sontak terkejut mendengar hal itu. Jantungnya berdetak sangat kencang., kepalanya sangat pening. Kris terjatuh dan pingsan.
Ica sontak mencari bantuan untuk membawa Kris ke rumahnya. Kris tersadar dan mendapati Ica menangis, Kris memeluk Ica dan mengatakan bahwa Kris sangat menyayanginya dan tak ingin Ica pergi ke amerika. Icapun kaget mendengar hal itu, namun ada kelegaan dalam hatinya. Senyum kini terlukis di wajah Ica dan Ica juga memiliki alasan untuk tetap tinggal.
Kini mereka telah bersama, walau Kris masih juga tak mengerti tentang apa yang telah terjadi sebelumnya pada dirinya. Namun yang membuat semua orang heran adalah jam tangan Kris yang memiliki fitur canggih yang tidak dimiliki manusia manapun dijaman itu
“Ku tak tahu kapan akan ungkapkan, kata cinta, dariku untukmu
tlah lama bersama, kau beri tanda, isyaratkan hatimu untukku
tak ada kesempatan tuk ungkapkan, semua rasa yang ada
akupun mengerti kamu menunggu, namun waktu tak mendukungku
lihatlah air mataku,
terjatuh dimalamku...
Batinku tersiksa ditemani hujan,
siapakah kau waktu ?
Dan saat kau di dekatku, ku membisu
ku harap mataku, sampaikan rasaku..
ku kehilangan kata-kataku, saat kau di dekatku
ku harap mataku, sampaikan rasaku padamu”
Ariel Kristant
Satu jam berlalu setelah Kris menghilang dengan ruangan kaca itu. Dan kini para ilmuan itu kelimpungan mencari dan menyelidiki menghilangnya mesin waktu yang baru saja berhasil mereka sempurnakan. Tak pelak satu per satu karyawan di sana di hajar pertanyaan. Dan Kris adalah satu-satunya karyawan yang tak ada dalam penyelidikan itu.
Sontak saja semua ilmuan dan juga para intel itu berpendapat sama, dan Kris menjadi kambing hitam atas hilangnya mesin waktu yang bernilai jutaan dollar tersebut. Namun bukan ganti rugi yang mereka minta dari Kris, melainkan ucapan terima kasih karena telah dengan sukarela menjadi kelinci percobaan dalam mesin waktu yang diperkirakan hanya akan mampu berhasil 10 persen. Namun pada kenyataanya, Kris mampu menembus waktu dengan sempurna.
Kini para ilmuan yang di pimpin oleh Prof. Teddy itu melacak keberadaan Kris. Dengan teliti profesor tua itu memperhatikan dengan seksama tiap jengkal bahasa pemrograman di monitor komputernya. Para intel kini memberi pengawasan ketat terhadap perusahaan itu, sedangkan perusahaan itu di tutup guna dijadikan tempat penelitian.
* * * * * * *
Natalia masuk dan tergopoh-gopoh mencari Kris, baginya Kris adalah seseorang yang paling mengerti akan hatinya. Natalia, seorang yang gemar menghibur Kris manakala Kris sedang dirundung kegundahan hati. Natalia sebenarnya memendam rasa terhadap Kris, akan tetapi Natalia tau bahwa dalam hati Kris hanya ada Ica seorang
Natalia menemukan profesor Teddy sedang berjalan menuju ruangannya. Natalia memanggilnnya dan menanyakan keberadaan Kris. Profesor itu hanya diam dan melanjutkan perjalannannya menuju ruangannya. Natalia menyusulnya. Profesor itu duduk dan kembali menatap layar monitornya sembari berharap ada perkembangan yang terjadi.
Natalia melihat bahwa dalam ruangan itu terdapat banyak sekali jam, baik jam dinding, jam meja. Ada banyak sekali jam di sana. Lantas Natalia duduk di kursi sebelah profesor Teddy yang kebetulan kosong. Natalia melihat bahwa di wajah tuanya, profesor itu ingin memberikan yang terbaik. Dan tiba-tiba profesor itu berhenti menatap layar monitor dan kini memutar badannya ke arah Natalia.
Ditatapnya wajah manis Natalia yang mengingatkannya pada ananknya yang menghilang setelah mencoba melintas waktu dengan mesin waktu yang pertama kali dia buat. Profesorpun memulai pembIcaraan dengan menceritakan tujuannanya membuat mesin waktu itu. Dikatakannya pada Natalia bahwa dia membuatnya karena ingin menyelamatkan nyawa istrinya yang tewas tertabrak mobil. Natalia mengerutkan dahinya dan mencoba membayangkan apa yang dirasakan oeh profesor itu.
Dan kini Natalia yang menanyakan keadaan Kris, namun profesor itu diam dan terlihat bahwa pria dengan rambut berwarna putih itu enggan menjawab karena dia tahu jika menjawabnya maka Natalia akan sedih dan profesor itu tak menginginkan hal itu. Namun Natalia terus mendesaknya dan akhirnya profesor memberitahu cara satu-satunya untuk menemukan Kris adalah dengan cara menjemputnya.
* * * * * * * *
Kris kini menikmati masa – masa liburnya bersama Ica. Menghabiskan hari dengan berbagi tawa. Mereka berdua memutuskan untuk kuliah di tempat yang sama, dengan jurusan yang berbeda. Ica mengambil sastra inggris, sedangkan Kris akan menekuni sastra indonesia. Mereka berdua libur hingga perkuliahan di buka kira-kira dua minggu lagi.
Ica sangat menikmati semua perhatian yang Kris berikan, perhatian yang hampir tak bisa tergantikan. Walau Kris kini menjadi orang yang rentan sekali sakit, namun Ica sangat menyayanginya. Sering kali saat mereka berdua di taman Kris tiba-tiba pingsan dan tak lama tersadar. Atau bahkan ketika mereka jalan-jalan di mall Kris juga pernah pingsan di sana.
Ica tetap tersenyum menikmati awal masa-masa indahnya dengan Kris. Ica teringat akan peristiwa sebelum Kris berubah total. Peristiwa yang diketahui dan dirahasiakan oleh semua siswa yang melihatnya. Meski miris melihat Kris menderita, namun Ica percaya bahwa ada keajaiban yang akan membuat Kris pulih seperti dulu lagi.
* * * * * * *
Natalia kini diam, dilihatnya jam digital lengkap dengan tanggal dan tahun. Di tatapnya baik-baik jam yang menunjukan pukul 14.00 WIB – 27/5/2022. profesor itu memegang pundak Natalia dan mengatakan padanya jika profesor itu akan memeberikan segala kemampuannya bahkannyawanya untuk membawa Kris kembali.
Natalia kini menangis, lelaki yang pada ulang tahunnya ke 26 memberikan hadiah boneka yang sangat menggemaskan baginya itu bak angin yang menghilang tanpa dapat terlacak. Profesor itu kini berusaha menenangkan Natalia dan juga sesekali menghapus air matanya. Kini perasaan bersalah teraduk dalam batinnya. Perasaan yang menghapus kegembiraannya karena mesin waktunnya berhasil dan sukses menerobos waktu.
* * * * * * * *
hari mulai senja, dan kini Ica bersandar di pundak Kris. Mereka menikmati senja berdua, menikmati indahnya mentari yang terbenam. Menikmati gerombolan burung-burung yang terbang pulang mencari sarangnya. Mereka berdua bersandar pada batu-batu cadas di tepi pantai. Kebetulan mereka pergi keluar kota untuk menikmati liburan. Kris menegak kelapa muda yang sengaja dia bawa, sebatok untuk berdua. Mereka menikmati setiap jengkal kebersamaan yang tak mungkin dapat tergantikan dengan apapun juga.
Kini mentari benar-benar sudah menghilang dan bulan bertahta menggantikannya. Kris mengajak Ica kembali ke hotel tempat mereka menginap. Di perjalannan pulang Kris kembali mengejang, namun kali ini lebih parah dari sebelumnya dan Ica segera berteriak meminta tolong. Warga sekitar segera membawa Kris ke rumah sakit terdekat.
Ica segera bergegas menyusul, namun Kris telah masuk ke ruang ugd. Saat Ica hendak melihat kondisi Kris, tim dokter menghentikan niatnnya dan mengatakan bahwa saat ini Kris tidak bisa di temui. Ica sangat terpukul mendengar hal itu. Ica mencari ruang tunggu dan mulai menghubungi keluarga Kris. Tak lama setelah itu satu persatu dari keluarga Kris berdatangan dan mereka sama-sama menantikan perkembangan kondisi Kris
* * * * * * * *
Sudah satu minggu setelah Kris menghilang Natalia kembali lagi menemui profesor Teddy. Natalia memasuki kembali ruangan yang penuh dengan jam itu. Dilihatnya profesor yang sedang membuat sebuah ruangan dari kaca yang dipenuhi dengan panel-panel dan juga banyak sekali kabel. Menyadari bahwa Natalia datang, profesor segera bergegas menyambutnya.
Profesor mengatakan bahwa jalan satu-satunya untuk menemukan Kris adalah menjemputnya. Natalia menanyakan lokasi Kris saat ini, profesor itu menjawab bahwa Kris sekarang berada di 10 tahun yang lalu dari sekarang. Nataliapun sangat antusias untuk menjemput Krisdan ingin segera melakukannya.
Profesor itu kini berdiri membelakangi Natalia dan mengatakan bahwa mesin kali ini juga tidak sempurna dan mempunyai beberapa kemungkinan. Kemungkinan yang pertama adalah hancur di tengah lubang waktu, kemungkinan yang kedua adalah bisa ke 10 tahun yang lalu namun tak bisa kembali karena mesin waktu hanya muat satu orang saja. Dan kemungkinan yang paling buruk adalah tersesat ke masa depan ataupun bisa kembali kemasa lalu yang terlampau jauh.
Natalia mengangguk dengan senyum simpulnya menghiasi wajahnya itu. Diapun berkelahi dengan pikirannya sendiri, mengorbankan hidupnya untuk orang yang belum tentu mencintainya atau melupakan semuanya. Namun kini hatinya meyakinkannya bahwa tak ada alasan untuk tidak menemukan Kris dan membawanya pulang. Profesor itupun menyuruh Natalia pulang dan kembali keesokan harinya.
“kuingin kau hadir,
hadir disini, temani aku..
bersamaku..
kuingin kau hadir,
hadir disini, temani aku..
dan jangan pergi..“
Ariel Kristant
* * * * * * * *
Ica memperhatikan Kris yang berbaring tak sadarkan diri di salah satu kamar inap rumah sakit. Terkadang air matanya tertetes membasahi wajahnya. Menantikan seseorang yang koma adalah sesuatu yang sangat memilukan. Ica sangat menyayangi Kris dan tak ingin kehilangannya. Di lihatnya jam dinding kamar inap itu sudah menunjukan pukul tiga sore dan sudah delapan belas jam Kris tak bangun.
Sapa hangat yang biasanya diberikan Kris kini tak terlihat, yang ada hanya wajah yang pucat dengan banyak peralatan medis menempel ditubuhnya. Apalagi alat ukur detak jantung yang membuatnya merinding tak karuan. Banyak anggota keluarga Kris yang bergantian menjaga Kris, namun Ica selalu berada di kamar itu dan tak mau pulang.
Orang tua Ica sudah menyuruhnya pulang, tapi tetap, Ica tak mau. Dan yang bisa dilakukan saat itu adalah berdoa dan mempercayai bahwa ada keajaiban datang. Namun keajaiban belum menghampiri dan Kris masih terbaring di sana.
* * * * * * * *
Hari sudah berganti dan Natalia sudah menuju tempat profesor Teddy. Terlihat ketat sekali penjagaan di tempat itu. Banyak polisi berpakaian preman dan juga intel-intel yang melakukan pembersihan area di sana. Profesor sudah menantikan Natalia dan segera mengajaknnya masuk keruangan itu.
Sekali lagi profesor memberi peringatan tentang konsekuensi yang harus dihadapinnya. Natalia kini menjawab dengan lantang seakan tak memikirkan dirinya sendiri meski ini bisa dibilang adalah bunuh diri baginya. Profesor itu memegang pundak Natalia dan mengatakan bahwa mesin ini hanya cukup untuk dua orang. Jika melebihi maka akan terjadi sesuatu yang profesor itu sendiri tak tahu.
Natalia memberanikan dirinya masuk ke ruang kaca itu dan dilihatnya monitor dengan tempat dan tanggal yang rupannya sudah diatur. Monitor itu menunjukan Sidoarjo, 30/5/2012, atau 10 tahun yang lalu. Dan profesor itu memberi aba-aba ke asistennya untuk mulai menyalakan mesin waktu itu. Seketika itu cahaya putih menyinarinya dari atas. Cahaya itu sangat terang dan kini tulang-tulangnya seakan-akan ditarik dan dihancurkan. Dan tak lama kemudian Natalia dan mesin waktu itu menghilang
Tersadarkan Natalia oleh kIcau burung, dia mengamati keadaan yang ada dan nampaknnya dia tak asing dengan tempat itu. Karena sekarang dia berada di Sidoarjo, kota kelahiran Kris dan Kris sering menceritakan masa lalunya di Sidoarjo. Gadis asal Surabaya inipun bergegas pergi alamat rumah Kris yang samar-samar teringat.
Dalam perjalanan ke rumah Kris, Natalia memilih untuk berjalan kaki. Orang-orangpun melihat Natalia dengan tatapan aneh, hingga Natalia disadarkan oleh penampilannya yang tak biasa dijaman itu. Natalia tak mempedulikannya dan langsung bergegas.
Setibanya di sana, tak ada orang sama sekali. Nataliapun dikejutkan oleh datangnya sesorang yang mengatakan bahwa Kris saat ini sedang berada di rumah sakit. Natalia yang sangat ingin menemui Kris segera bergegas ke rumah sakit.
Sesampainya di sana Natalia menemukan bahwa Ica sedang menunggu Kris yang sedang terbaring tak berdaya. Natalia segera masuk dan memperkenalkan dirinya pada Ica. Icapun tak menyangka Kris mempunyai teman yang sangat aneh dalam bahasa dan budaya. Ica juga tak lupa memperkenalkan diri sebagai kekasih Kris.
Natalia kali ini menjadi sangat gelisah, mungkin tak siap untuk bertemu dengan Ica. Dan kini Natalia menangis dan Ica dengan spontan memeluk Natalia dan menanyakan ada apa yang sebenarnya. Nataliapun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi tanpa ada kebohongan sama sekali dan Ica sangat tercengan mendengar itu.
Natalia menghampiri tubuh Kris dan mengguncang-guncangkannya sembari mengatakan bahwa dia sangat menyayanginya. Ica kini turut menangis karena peristiwa yang terjadi di depannya itu menyiksa batin, menyayat hati.
Kris masih tetap dalam komanya kehadiran Natalia juga tak memberikan perkembangan apa-apa namun saat Natalia memeluk tubuh Kris sesuatu terjadi. Tangan Kris mencoba memeluk Natalia dan mencoba membelai rambutnya yang panjang dan halus. Seperti ada kedekatan yang lain diantara mereka berdua.
Ica sangat cemburu melihat kekasihnya tersadar karena pelukan orang lain, orang asing bahkan baginya. Namun ada sedikit rasa lega ketika Kris sadar dari komanya itu. Ica lantas menghampiri Kris dan kini seolah-olah menyingkirkan pelukan Kris dari tubuh Natalia. Namun Kris menahan tubuh Natalia dan Icapun sangat kesal hingga pergi meninggalkan mereka berdua.
Natalia bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada Kris, Kris menjawab semua yang dia ingat. Dan juga akan Ica akan keberangkatannya ke amerika dan semua hal yang akan terjadi pada Ica. Natalia beranjak dan memanggil tim dokter.
Dokter berlalu, Kris meski harus tetap beristirahat memaksa untuk mencari Ica meski ditemani Natalia. Kris mencari Ica di kediamannya, namun tak ada. Salah satu dari keluarga Ica menghampiri Kris dan mengatakan bahwa Ica sedang menuju bandara, hendak pergi ke amerika.
Kris panik bukan kepalang. Kini dia terpaksa meninggalkan Natalia dan mengendarai ojek motor yang memang biasanya mangkal di daerah rumah Ica. Dengan kecepatan penuh ojek motor itu melaju. Kris berharap agar Ica masih ada di bandara.
Ica yang terlihat baru saja masuk ke bandara dengan sigap langsung dikejar oleh Kris. Tanpa membayar ojek Kris mengejar Ica dengan sekuat tenaga yang dia miliki. Di lobi bandara Kris berhasil menemukan Ica dan segera memeluknya.
Kris yang masih mengenakan pakaian rumah sakit itu menjadi hiburan tersendiri bagi calon penumpang disana. Ica membalikan badannya dan menanyakan tujuannya menyusul kebandara. Kris menjawab bahwa dia sangat menyayangi Ica dan menceritakan pengalamannya; menceritakan semua yang terjadi, tentang mesin waktu, tentang saat Ica menikah, semuanya. Ica terdiam dan kembali memeluk Kris.
Sontak, seluruh orang yang melihat hal itu kini bertepuktangan tanda turut bahagia atas kembalinya pasangan ini. Natalia terlihat datang berjalan menuju arah mereka berdua. Natalia paham akan posisinya dihati Kris. Natalia menghampiri Kris lalu mengatakan padanya bahwa Natalia tidak akan kembali ke masa depan, melainkan akan tetap tinggal di tahun itu, namun mengganggu hubungan mereka berdua. Kris hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum.
Kini mereka bertiga mencari mesin waktu yang terbuat dari kaca itu dan Natalia membuat sebuah surat yang berisi,
“Profesor, aku tak akan kembali ke masa depan. Karena di sini aku menemukan kehidupan baru yang lebih membuatku hidup. Kris baik-baik saja, kembangkan lagi keahlianmu itu. Aku menunggumu di sini. Oh ya, Kris minta maaf karena telah menggunakan mesinmu. Natalia”
Dan seketika itu juga mesin waktu itu menghilang tak berjejak.
* * * * * * * *
mereka bertiga memutuskan untuk mengisi perut mereka, kebetulan tak jauh dari sana terdapat rumah makan. Mereka bertigapun menyebrang jalan, namun naas bagi Ica. Sebuah mobil toyota menabraknya. Dan seketika itu Ica tergeletak, Ica mengeluarkan banyak darah dari kepalanya. Kris segera mengangkat tubuh Ica dan mencari tumpangan menuju rumah sakit.
Kini Ica dirawat dan Kris hanya bisa menunggu dan berharap agar semuanya baik. Namun salah seorang dokter datang dan mengatakan bahwa persediaan darah di rumah sakit itu habis. Dan jika Ica tak mendapatkan darah yang sama dengan golongan darahnya, maka Ica tak tertolong lagi. Kris pun tercengan mendengar hal itu.
Natalia secara tak sengaja tidak mendengar percakapan Kris dengan dokter. Setelah dokter itu berlalu dari Kris, Natalia menghampiri dokter itu dan mengatakan bahwa golongan darahnya sama dengan Ica dan Nataliapun bersedia untuk mendonorkan darahnya.
Dokter mengajak Natalia keruang transfusi dan darah Natalia berhasil diambil. Namun entah mengapa tubuh Natalia menjadi kejang dan tak terkendali dokter segera memanggil timnya untuk membantu. Namun Natalia semakin mengejang. Setiap obat yang disuntikan tidak membuatnya semakin tenag, melainkan semakin mengejang.
Wajah Nataliapun memucat, lidahnya menjulur layaknya tercekik. Lima menit kemudian Natalia menghembuskan nafas terakhirnya. Tim dokter itupun kini terbagi menjadi dua, yang satu mengurus kematian Natalia dan yang lainnya segera menolong Ica.
Ica kini telah mendapatkan darah dan hidupnya tertolong. Jam menunjukan pukul sebelas malam, sedangkan Kris sudah tertidur. Namun tiba-tiba Kris terbangun karena angin seolah-olah meniupnya dengan kencang. Dan saat Kris membuka matanya, dilihatnya Natalia berdiri di hadapannya dan tersenyum. Manis sekali dia saat itu dengan jubah putih yang anggun, lalu Natalia mendekatkan dirinya lagi pada Kris. Kini mulut Nataliapun mendekat pada telinga Kris dan berbisik,
“Kris,aku sungguh menyayangimu. Sangat menyayangimu. Kamu akan ada selalu dalam hati dan pikiranku, namun sekarang aku pergi dulu. Ica di sini membutuhkanmu.”
Tak lama setelah itu, angin kembali datang dan Nataliapun seolah-olah menjauh karena tiupan angin itu. Natalia semakin menjauh dan menjauh hingga akhirnya dia menghilang bersamaan dengan angin yang mereda.
Dan seketika itu Kris terbangun dan menyadari bahwa dirinya baru saja bemimpi tentang Natalia. Kris segera menelpon natalia, namun tak diangkatnya. Kris mencoba menelpon lagi dan kali ini nada dering handphone Natalia terdengar samar. Kris mengikuti bunyi itu dan dengan langkah yang terburu-buru Kris melangkah.
Suara dering itu semakain jelas, namun jantung Kris mulai berdebar kencang. Karena bunyi itu berasal dari dalam “kamar jenazah” . Kris segera masuk, dan dia tak mempedulikan waktu yang sudah menunjukan tengah malam.
Di lihatnya handphone itu menyala samar karena terhalangi selimut. Didekatinya, dan dibukanya selimut itu. Tercenganglah Kris karena yang ada disana adalah Natalia. Natalia yang sama yang menemaninya beberapa jam yang lalu, Natalia yang sama yang menemaninya saat berada di masa depan.
Kris berteriak, sangat kencang hingga para dokter yang bertugas malam itu beserta satpam berdatangan untuk melihat situasi yang terjadi. Dokter yang datang itu mengajaknnya untuk pergi kekamar Ica. Saat perjalannan ke kamar Ica, dokter itu menceritakan apa yang terjadi pada Natalia.
Kini Kris telah berada di kamar Ica dengan tak hentinya menangis. Duduklah Kris di kamar itu dengan kepalanya bersandar di kasur tempat Ica dirawat dan tangisnya kini teredam oleh selimut dan kasur, lalu dia tertidur lagi.
Pagi menjemput, Kris terbangun saat menyadari bahwa ada tangan yang membelai rambutnya. Kris menangkap tangan itu dan dilihatnya bahwa itu adalah tangan Ica. Ica telah sadar dan kini dapat tersenyum lagi. Kris mencium tangan Ica itu, dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan Natalia. Ica hanya tersenyum dan mengatakan bahwa kemungkinan Kris ke lain hati adalah nol persen, dan lagi-lagi Ica membelai rambut Kris.
Kini mereka berdua dilanda cinta yang sangat besar. Kini mereka menyadari bahwa cinta adalah sebuah perjuangan dan waktu tak akan memisahkan cinta.
“Adakah yang terluka karena cinta?
Adakah yang menangis karenanya?
Adakah yang ingat saat dia membuat senyum di wajah?
Adakah yang ingat saat malam menantikan hadirnya?
Adakah yang hanya inginkan senyum?
Adakah yang hanya inginkan tawa?
Adakah yang ingat saat dia pergi?
Adakah yang ingat saat menanti dia kembali?
Adakah yang lebih dari Kasih?
Ariel Kristant
The End