Cerpen Sedih - Pelangi Monyet
Cerpen Sedih - Pelangi Monyet yang tentunya akan menjadikan hiburan manis kalian dengan bacaan yang satu ini sungguh menghibur sekali dari kiriman teman kita, dari pada penasaran silakan di baca aja deh
Pelangi Monyet
Okta Viani
Hai, kenalkan namaku Qanita Amira Dita. Hidup di dunia ini seakan hidup di sebuah rumah kayu yang telah lama berdiri, kayu yang rapuk, tak layak huni lagi. Pengalaman cintaku tidak sebaik orang lain. Banyak masalah yang menghadang ketika aku akan serius menjalin hubungan. Aku dilahirkan menjadi anak satu-satunya dikeluarga ini, terlahir tanpa kakak maupun adik membuatku bosan di rumah. Kadang aku hanya bisa melihat teman-temanku dijemput kakaknya atau menjemput adiknya.
Aku bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Pertama yang berada di Sumatra Selatan. Awal masuk aku begitu menyukai keadaan disekolah itu, akhirnya aku mengenal salah satu temanku yang bernama Azhar. Azhar adalah anak pertama dikeluarganya, ia memiliki 1 adik perempuan, begitu beruntungnya dia. Makin lama aku dengannya menjadi semakin akrab. satu komplek dengannya membuat alasan ia untuk bermain dan belajar di rumahku. Hingga kejadian itu, ketika kami membahas pelajaran fisika. Karena, aku tak begitu pandai fisika, aku meminta Azhar mengajariku. Entah mengapa aku bukan mendengarkan ia menjelaskan tetapi aku malah melihat mukanya. Hingga ia berkata
“ jadian, yuk”
“hah??? Begitu cepat, (kaget ku) kita masih SMP kelas 1 (lanjutku)”
“ tak apa, kau mau ? aku janji kita pacaran hanya untuk semangat dan motivasi belajar” jawabnya
“ya, tentu… aku tak mampu menolakmu” jawabku gugup
“ jadi, kalau pacarnya menjelaskan didengar ya.’’ Jelasnya lembut
Aku melihatnya dan mendengar penjelasannya, aku tak tau apa yang ia jelaskan dan soal yang mana, yang penting aku bisa melihatnya. Libur semester tiba, dia tak pernah menghubungiku, entah apa yang terjadi, mengapa ia tak pernah menghubungiku. Hingga masuk sekolah datang, ia tidak masuk. Ternyata, ia pindah dan memutuskan hubungan denganku melalui sebuah pesan singkat yang tertulis 2 kata “KITA PUTUS”. Sejak itu aku merasa, aku tak pernah dihargai olehnya, ia menyatakan cinta secara langsung tapi memutuskan hubungan dengan cara begini.
3 Bulan berlalu.
Aku mengenal Akbar melalui facebook. Ternyata ia satu sekolah dengan ku tetapi beda kelas saja. Kami bersahabat, chat ketika setelah belajar. Saling memberi infomasi ketika antara kelas kami telah melakukan ulangan duluan. Aku tak tahu mukanya seperti apa, karena profil potonya bukan wajahnya. Ketika di sekolah, ada sekelompok gerombolan datang kekelasku. Memanggil salah satu teman dekatnya yang bernama Wira. Entah apa yang mereka ceritakan, tetapi aku merasa mereka membicarakanku. Karena, mereka berbicara sambil melirik-lirik ke arahku.
Sesampainya dirumah aku online di facebook dan menanyakan kepada akbar “apakah dia tau siapa gerombolan itu?”
“itu gerombolan teman-temanku yang begitu ingin tau yang mana namanya Qanita Amira Dita, ternyata kau. Ternyata aku baru tau, kau baru menolak sahabatku Putra. mengapa kau tidak menerimanya?” terangnya
“ aku tak begitu kenal dengannya. Aku kenal karena aku dengannya satu eskul. Aku baru mengenalnya beberapa minggu ini, aku juga tak tau apa dia selama ini menyukai ku tanpa sepengetahuanku. Gimana pula aku tak menerima dia? dia begitu tiba-tiba menyatakan perasaannya kepadaku. Kamu sendiri tau apa yang aku rasakan sekarang.” Jelasku dengan santai
“belum bisa melupakan Azhar. Laki-laki yang tidak begitu seperti laki-laki sejati. “ tegasnya
Aku hanya membacanya tanpa harus membalasnya. Aku mengingat semua hal bersama dia. Hingga akhirnya ia pergi dan memutuskannya hanya lewat sebuah pesan. Memang benar kata Akbar, dia bukan laki-laki sejati pada umumnya. Aku terlalu lama berada di terpurukan masalalu bersamanya. Aku putuskan untuk mengirim email kepadanya waktu itu, tak ada balasan darinya. No telepon nya pun tak aktif. Begitu kejam laki-laki itu merusak masa depanku dan karena dia pula aku terpuruk dengan masalalu. Aku melihat kenangan itu masih nyata dipikiranku. Tak mampu aku jelskan dengan kata-kata.
Aku melihat kembali ke laptopku, pesan terakhir dari Akbar. Tenyata ia mengirim pesan yang belum aku baca.
“aku tau begitu sakit perasan kau. Aku juga pernah merasakannya, tapi ingat masalalu hanya membuat masa depan terlupakan, kau boleh menangis sesuka hatimu. Tapi, ingat pula akan tersenyum menyambut kesenangan yang akan datang. Kebahagian dan kesedihan adalah satu paket yang begitu bagus di kehidupan. Lupakan Azhar, mungkin dia telah ada penggantimu. Kita tidak pernah tau apa yang sedang ia lakukan”. Pesan terakhirnya yang begitu panjang.
Pagi ini aku datang begitu cepat ternyata ada sebuah kejutan untuk ku dikelas, ternyata Putra mengajak teman-temannya untuk menyaksikan ia menyatakan cinta padaku lagi. Tetap aku menolaknya walau mungkin yang ia rasakan adalah sakit hati akan kata-kata itu. Jam sekolah telah berakhir, aku tak pulang aku malah pergi ke sungai dan menangis sekencang-kencangnya. Aku masih saja belum bisa melupakannya, laki-laki yang begitu kejam, tak punya hati.
Tuk…tuk…tuk… (hentakan kaki terdengar mendekatiku) dan berkata “segini kekuatan seorang wanita yang sangat berfikir dewasa akan masa depannya. Karena sebuah laki-laki yang cemen, dia bisa melupakan kedewasaan dan masa depannya itu. Dita, semalam kan sudah ku bilang lupakan dia, lupakan masalalumu, itu semua hanya merusak pemikranmu dan masa depanmu” (sambil ia duduk disampingku).
Aku tau siapa yang berbica itu, itu adalah Akbar. Hanya dia yang memanggilku Dita. Yang lain Amira bukan Dita.
“aku tak mampu. Aku bagaikan kayu yang dibuang disungai yang mengalir menuju danau yang besar. Aku tak sanggup untuk menghadapi ini. Kamu pasti tau ‘CINTA PERTAMA AKAN SULIT UNTUK DILUPAKAN’ dan itu sekarang aku rasakan.” Jawabku sambil menangis
“cinta pertama memang sulit untuk dilupakan tapi bukan untuk pula merusak pemikiranmu. Kau harus tau hati memang susah untuk melupakannya tapi jangan kau bawa hatimu terus berayun di sebuah pohon tua yang mengiatkanmu akan masalalu”. Sambil menarik tanganku dan pulang.
Malam ini memang aku sengaja tidak online di facebook untuk meratapi masalalu. Melainkan membuka email, mungkin ada pesan dari papa atau mama. Ya, papa dan mama ku ada tugas di yogya untuk beberapa waktu ini. Tenyata tak ada, akhirnya aku putuskan untuk tidur lebih cepat. Ketika akan tidur, bunyi pintuku di ketok oleh seorang. Ternyata Akbar, entah dari mana dia tau rumahku, dia mengajakku untuk melupakan masalalu itu.
Telah satu bulan ini ia bermain dirumahku. Tanpa ada sela sedikitpun untuk aku mengingat masalalu yang surap itu. Aku putuskan untuk mendekor kamarku menjadi lebih baik, karena aku tak mau mengingat ia kembali ketika aku telah lupa dengannya.
Kelas 8 telah datang. Awal yang mengaksikan bagiku, satu sahabat yang mengajakku berangkat bersama, pulang bersama dan waktu yang tak mau aku ingat dan terakhir itu adalah ketika bersama Azhar. Dia menyatakan suka kepadaku, aku tak percaya. Tapi ini kehidupan, tak ada yang tak mungkin di dunia walau kita menghindar sekuat tenaga. Dari sore itu hari-hariku sangatlah indah, tertawa, bermain, pergi dan pulang bersama. Sungguh laki-laki yang begitu indah dan begitu sempurna. Aku merasa tuhan adil terhadapku. Mendapatkannya ketika aku bisa melupakan laki-laki itu. Aku berharap tak ada masalah yang datang untuk memisahkan aku dengannya.
Semester 1 berlalu dengan bahagia. Akan tetapi, ketika semester 2 ada seorang kakak kelas yang menarik perhatianku hingga akhirnya aku melupakan Akbar, karena aku sibuk dengan kakak itu. Ketika aku online di faceboook mungkin telah lama aku tak membuka facebook itu, ternyata ada sebuah pesan yang menarik perhatianku. Pesan itu bersal dari Akbar.
“hai, telah lama kau tak pernah online lagi. Aku kangen sama kau. Begitu sibuk kau mengurus urusan kakak itu sampai kau tega tak memperdulikan aku lagi. Kau boleh menganggapku teman karena mulai sekarang aku memutuskan hubungan istimewah ini”
Di sekolah kami berdua biasa saja. Begitu laki-lakinya dia. Tapi karena kakak itu yang bernama Daffa . Merusak hubunganku dengan Akbar. Awalnya aku membenci dia tapi lama-kelamaan rasa suka itu datang, mungkin karena aku tak ada orang yang bersama ku lagi. Mungkin aku kesepian. Aku akrab dengannya hingga ia mengirim pesan denganku “bukalah email sekarang”
Segera aku membuka emailku tanpa tau apa yang akan terjadi. Aku terkejut. Ternyata ada email masuk yang subjeknya tertulis perasaanku
Kepada : qntmiradt@yahoo.com
Awalnya, aku meminta maaf akan kejadian itu membuatmu dengan kekasihmu bermasalah dan putus. Kamu adalah perempuan yang berbeda. Canda tawamu mengingatkan aku akan adikku yang telah tiada. Aku tak bermaksud untuk menyamaimu dengan adikku yang telah tiada. Tapi hanya memuji keindahan dan kecantika hatimu Amira. Perasaanku dengan semua mantan-mantanku berbeda dengan bersamamu. Aku lebih di hargai, lebih dimengerti. Walau, aku tau yang harus dimengerti adalah perempuan.
Aku memberanikan diri untuk menanyakan semua hal tentangmu kepada mantan kekasihmu ‘Akbar’ . Akhirnya aku tau siapa kamu yang dulu sebelum aku kenal. Kamu terlalu lama terpuruk dengan masalalumu karena cinta pertammu. Akbar laki-laki yang begitu baik untukmu, tapi aku merusak semuanya.
Tetapi jauh dari pemikiran itu, timbulah rasa suka terhadapmu, terhadap perasaan yang berbeda bahkan lebih dari sebuah pertemanan. Aku menyukaimu Amira. Tapi, aku tau mungkin akan sulit untuk melupakan Akbar yang telah berjasa akan dirimu. Tapi, tolonglah beri aku kesempatan itu.
Terkejut akan email itu membuat aku sock. Jauh dari pemikiran itu ternyata dia juga menyukaiku. Aku memutuskan untuk menerimanya. Perlahan aku mulai melupakan helai demi helai kelembutan dan kasih sayang yang pernah Akbar berikan. Nyaman dan tak tau apa lagi yang harus aku utarakan dengan ini semua. Begitu banyak pelangi percintaanku dari mulai Azhar hingga kak Daffa.
Hingga akhirnya Akbar tau. Akbar begitu marah dan mungkin membenciku. Karena, aku melupakan ia begitu cepat. Padahal tidak demikian. Ta mungkin aku sanggup untuk melupakan seseorang yang begitu berjasa atas diriku selam ini. Mmungkin dia laki-laki pertama yang begitu tegar akan kehidupan. Maafkan aku Akbar, aku telah merusak hubungan ini. Jauh dari masalh itu aku kembali d usik dengan masalah yang lain.
Hubuganku dengan Kak Daffa jauh berbeda dengan hubunganku yang lain. Kami banyak break karena ia focus untuk TO, US, dan UN. Aku sadar, aku berpacaran dengan siapa. Seorang kakak kelas yang focus akan masa depannya. Setelah ia lulus ia terlalu sibuk dengan sekolahnya yang baru. Hingga tak ada waktu sedikitpun untukku. Begitu tega ia mementingkan sekolahnya walau freetime. Sakit hati ini mengingat itu. Kawanku mengingatanku untuk memutuskannya. Singkat cerita aku memutuskannya. Tidak ada satu pun laki-laki yang mengisi kekosongan ini. Membuat aku teringat kembali kepada Azhar, Akbar, dan Daffa.
Aku terlalu lama terpuruk dengan masa lalu itu. Tapi untunglah aku bisa menyeimbangkan pelajaranku, tak ada masalah dengan pelajaranku. Tapi bermasalah sama pemikiranku. Begitu tega mereka ada dikehidupanku. Akbar telah suka dengan wanita lain. Dan melupakanku pastinya. Mulai saat ini aku tidak boleh mengingat masalalu. Aku tak boleh menyalahkan masalalu. Akhirnya aku memutuskan untuk menyimpan perasaan itu baik-baik hingga akhirnya aku mampu melupakan semuanya.4 tahun aku tanpa seorang laki-laki aku tak pernah menghubungi ke-3 mantan aku itu. Hingga akhirnya aku emailan dengan seseorang ternyata orang itu adalah Kak Daffa.
Kepada : qntmiradt@yahoo.com
Suatu hari, ada seoang putri yang mengubah hidupku. Tapi sayang, ketika aku melanjut ke jenjang SMA, aku tak pernah menghubunginya lagi, mungkin ia kesal kepadaku sehingga ia memutuskan hubunganku dengannya. Aku tak pernah melupkannya, masih ingat bayangan yang membuat dia berhasil masuk 5 besar umum di sekolah. Aku senang karena ku, ia bisa mewujudkan salah satu impian dia selama ini. Masih ingat pula ketika ia sakit setelah semesteran karena aku memaksanya untuk menyelesaikan tugas itu. Aku terlambat mendekatinya. walau aku satu SMA denganya. Dia terlalu akrab dengan teman-teman barunya. Bertemu aku pun ia hanya tersenyum. Jujur sampai kapan pun aku tak bisa melupakannya. Dia berbeda dengan wanita lain.
I hope.. yes I hope.. I hope you doraemon always very happy with or without me :’)
Aku takan lupa dengan ‘selamat malam 25’ dan ‘I love 25’
Sekian lama aku tak pernah menghubungi dia. Ketika aku sedang focus-fokusnya mengejar cita-cita, ia datang kembali mengusik pikiranku. Dia kak Daffa, kenapa ia selalu datang tak tepat pada waktunya? Begitu sakit rasanya mengingat ia kembali, sikapnya terhadap aku dulu. Memang ia banyak jasa terhadapku karena ia mampu membuat nilaiku menaik dengan cepat . aku satu fakultas dengan Akbar tapi aku masih seperti dulu berteman dan bersahabat dengannya. Seakan tak pernah terjadi apapun dimasa lalu itu.
Aku bercerita dengan Akbar. Akbar mendukungku untuk kembali ke Palembang untuk menemuinya kembali. Tak kuat rasanya untuk kembali ke kota itu. Banyak kenangan di sana. Begitu indah mungkin melihat canda tawanya bersamaku di kota itu. Akhirnya liburan kuliah pun datang. Aku dengan Akbar pulang bersama ke Palembang. Belum lah sampai di rumah, ternyata Kak Daffa telah menjemputku dan Akbar. Sosok itu sangat berbeda seperti dulu. Kakak kelas yang pertama kali aku pacari. Sekarang telah berbeda.
Waktu terus berjalan. Aku pergi bersama dengan Kak Daffa. Seakan aku dengannya kembali berpacaran. Tapi sayang, kami hanya lah teman. Ternyata dugaanku salah, ia mengajaku kembali berpacaran dengan cara LDR. Aku tak percaya dengan LDR. Yang merusak hidup dan menyita waktuku. Aku tak menerimanya, aku telah berjanji dulu aku tak mau berpacaran lagi. Aku kan kejar masa depanku menjadi lebih terang.
Aku telah menjadi seorang dokter penyakit dalam walau S2 tapi keinginan untuk melanjutkan ke S3 sangat besar. Aku memutuskan untuk menjadi seorang dokter di Palembang selama aku menunggu pannggilan kerja di Sulawesi. Dari kecil aku ingin menjadi seorang dokter yang bekerja di Sulawesi entah kenapa, aku pun tak pernah tau.
Aku menikah dengan laki-laki yang membuat hubunganku rusak. Diaadalah Kak Daffa, ia suami yang baik dan bekerja keras, walau aku juga bekerja. Akbar menikah setelah 1 tahun pernikahanku. Setelah itu aku lanjut ke S3 atas izin suamiku. Aku dan Rina istrinya Akbar hamil yang berbeda 1 bulan. Begitu hangat dan telah terbayangkan bagaimana nanti persahabatan ke-2 anak kami semua ini.
Kembali kemasa lalu , kemana Azhar? Ternyata Azhar telah lama meninggalkan dunia ini ketika aku kelas 9. Azhar memutuskan hubungan karena dia mengidap penyakit kanker otak yang mematikan. Dan aku baru tau pula bahwa Rina adalah adiknya Azhar. Aku merasa aku berada di keluarga mantan-mantanku walau salah satu mantanku adalah pasangan hidupku.
Cinta monyet yang selama itu aku jalankan di SMP begitu indah ketika masa depanku telah ku capai. Dan cinta monyetlah yang menjadi sanksi perjalanan ku.