Cerpen Cinta - Don’t Lie
Kali ini admin memberikan postingan tentang cerpen cinta terbaru dari catatan fiksi dari kiriman teman yang udah menyempatkan waktu nya untuk menulis, tulisannya sungguh bagus loh silakan di baca dan disimak ya, di jamin mewek
Nama : Nina Elsia Dewi
Alamat : perumahan
malaka permai, Rt.19 Rw. 06 No.02, kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing,
Jakarta Utara 14140
Nomor Hp :
085797321176
Email :
nina_lotus@yahoo.com
Don’t Lie
Quotes ::
Kayla
~takdir.. kita tak akan tahu takdir apa yang akan kita dapatkan.. seandainya
aku bisa memilih.. aku akan meminta takdir yang akan selalu menyatukan kita,
Selamanya!~
Kenzi ~aku
hanya bisa menyesal.. aku tidak bisa berkata TIDAK.. maaf karena telah melukai
hatimu~
-***-
“kamu mau ga jadi pacar
aku?”
Satu kalimat
ini yang selalu terngiang jelas di ingatan Kayla, gadis berusia 20 tahun yang
kini menjabat sebagai seorang mahasiswi. Betapa bahagianya dia saat itu, ketika
imajinasi yang tak terduganya menjadi kenyataan. Ya! Dari pertama kali ia
menginjakan kaki di universitas tersebut, ia telah jatuh cinta kepada
seniornya. lelaki yang jauh lebih tua setahun darinya, mempunyai tinggi ideal,
dengan wajah cukup tampan, baik serta sopan dan cukup dikagumi gadis-gadis di
kampus itu telah meracuni otak serta membutakan matanya.
Sedangkan
dirinya? Hanya gadis biasa yang baik hati, tidak telalu cantik, tinggi memang
ideal, otak lumayan cerdas, dan kadang dia sering menggunakan kacamata untuk
membantu penglihatannya. Namun takdir memang berkata lain, entah ini
keberuntungan atau kehendak yang maha kuasa. Sehingga dia bisa bersama dengan
orang yang dia cintai.
“ga kerasa
ya udah satu tahun.”
“satu tahun
apa ya?”. Tanya Kayla dengan iseng. Sedangkan yang diberi jawaban malah mencubit
pipi Kayla gemas, inilah alasan mengapa Kenzi menyukai Kayla. “kalo inget
pertama kita kenal ga nyangka banget ya kita bisa hehe…”
“bisa apa?”
“hehe….”
“ihh kamu
yaaa”. Kenzi pun menggelitiki Kayla saking gemasnya.
Flashback
“dasar buku terkutuk,
susah amat sih dicarinya. Kalau bukan demi tugas, mending aku cari novel aja di
gramedia!” oceh Kayla entah pada siapa. Tak lama kemudian Kayla menemukan
bukunya. Dengan riang gembira dia langsung berbalik hendak meminjam buku
tersebut ke perpustakawan, tapi tanpa dia sadari ada seseorang sedang berdiri
disekitarnya. Entah dia yang ceroboh entah dia yang bodoh entah apa, mungkin
ketidak beruntungannya karena tak sengaja Kayla menabrak seseorang yang sedari
tadi berdiri disampingnya. Sontak Kayla langsung menunduk meminta maaf karena
kesalahannyalah membuat orang tersebut meringis kesakitan, ‘gadis aneh, mengapa
malah minta maaf pada buku?’ pikir orang itu karena dia pikir gadis itu minta
maaf pasa buku karena posisinya yang menunduk maaf mengarah kebuku.
“kau meminta maaf
kepadaku atau kepada buku itu?” Tanya orang tersebut.
‘sepertinya aku kenal
suara ini’ tebaknya dalam hati. “tentu saja kepada ka….” Kayla terkejut saat
dia tegap ternyata yang dia tabrak adalah… “ka….k kkk…ka Kenzi?” ucapnya
tergagap dan kaget.
“kamu mengenalku?”.
Tanya Kenzi bingung.
‘dia bodoh atau memang
tidak tahu sih kalau dia cukup terkenal. Ck..ck…ck… pangeran bodoh.’ Rutuk
batinnya. “tentu saja kak, siapa yang tak kenal kak Kenzi. Senior yang banyak
penggemar wanitanya.”
“masa sih?”
“sepertinya.” Jawabnya
menimbang nimbang.
“oii sob, ketemu ga
bukunya. Eh ini dia yang kita cari. Gua pinjem duluan ya.” Ucap Arya teman
Kenzi sambil menyerobot buku tersebut dan pergi meninggalkan Kayla dan Kenzi.
“eh…eh…eh…” ucap mereka
berbarengan. “maaf ya bukunya aku pinjem dulu.” Ucap Kenzi sambil pergi
meninggalkan Kayla.
“eh….. yaaaah, bukuku…”
keluh Kayla merelakan buku itu. Dengan tangan yang kembali hampa, Kayla pergi
meninggalkan perpustakaan itu.
Keesokan harinya…
Ketika Kayla sedang
menuju kelasnya. Tiba-tiba ada seseorang menyapanya. Kayla terkejut ketika yang
di dapati adalah Kenzi.
“kak Kenzi?”
“hay Kayla.”
“eh.. tahu nama aku?”
“ga sulit ngedapatin
nama anak seorang broadcast.”
“kok tahu?”
“kamu lucu juga ya. Aku
pasti tahu lah, ga mungkin kan kamu anak akuntansi tapi mencari buku
komunikasi.”
Entah Kayla yang bodoh
atau memang dia yang kelewat lemot, mengetahui hal seperti itu saja tidak tahu.
Kenzi memberikan kembali buku yang telah dipinjamnya atau bisa dibilang direbut
temannya kemarin, dan tak lupa dia juga meminta maaf atas kejadian kemarin.
Tanpa Kayla sadari ternyata Kenzi sudah mulai ada rasa pada Kayla.
“oh iya, 2 hari lagi
bukannya kita ada acara fotografi campuran antara senior dan junior kan?”
“setahu aku besok ka..”
“eh, benarkah? Sorry,
aku pasti lupa. ngomong-ngomong kamu mau ga jadi partner aku?”
“hah… ga salah?” Tanya
Kayla terkejut.
“iya. Memangnya kenapa?
Kamu udah ada pasangannya?”
“engga sih. Boleh aja,
aku juga masih free kok, kan pemilihan pasangannya besok.”
“OK deh. Oiya boleh
pinjam HPnya?” Kayla pun memberikan HPnya pada Kenzi. Lalu kenzy mengetik nomer
HPnya dan tersambung ke HP miliknya. “ini nomer aku, ya takut aja kamu butuh.”
“oh Ok”
“see you Kayla.”
“iya” ucap Kayla
singkat. Seperti mimpi saja Kayla bisa berbincang dengan Kenzi, apalagi Kenzi
mengajaknya menjadi partner untuk acara kampusnya. Sungguh benar-benar mimpi.
Tapi heeey! It’s REAL not dream…
Hidup itu
tak selamanya bahagia, pasti akan ada suka dukanya. Tak terkecuali untuk dua
sejoli ini. Kayla, dia terlihat kuat diluar tapi sejuta luka tersimpan
didalamnya. Fisiknya hanya tipuan muslihat untuk menutupi sebuah penyakit yang
bersarang ditubuhnya. Penyakit Kanker otak telah menggerogoti sebagian
hidupnya. Entahlah hidupnya apakah masih panjang atau tak lama lagi, semua itu
dia pasrahkan kepada sang maha pencipta.
Kini sudah
seminggu Kayla tidak bertemu dengan Kenzi, entah Kenzi yang terlalu sibuk
dengan tugasnya atau Kayla yang lupa akan waktu yang telah begitu lama
memisahkan mereka. Sepertinya dia terlalu sibuk menahan sakitnya yang selalu
muncul sampai ia lupa jika hari hari telah ia lalui begitu saja. Dilain sisi
Kenzi bertemu dengan seseorang dimasalalu untuk pertama kalinya sejak
hubungannya dengan Kayla. Ini memang bukan suatu kebetulan mereka bertemu,
sebelumnya kenzi memang sudah membuat janji bertemu dengan Mela atau lebih
tepatnya Mela memaksa bertemu dengan Kenzi. Dan disaat yang bersamaan Kayla
menghubungi Kenzi namun entah kenapa semua nomor yang dia hubungi tidak ada
jawaban. Ada rasa sedih ketika yang dirindukan ternyata tidak bisa ia hubungi.
12 mei 2010
Ini adalah hari ke 10 dimana aku tidak bertemu Kenzi.
Aku tak tahu dimana dia, sedang apa, atau apakah keadaannya baik-baik saja atau
tidak. Aku terlalu sibuk menahan sakit ini sampai lupa akan kehadiran Kenzi
dihidupku. Aku harap dia selalu baik-baik saja.
Flashback
Dihari libur, Kenzi
mengajak Kayla pergi kesebuah tempat wisata tak jauh dari kota, dengan senang
hati Kayla menerima tawaran Kenzi. Tempat itu memang tidak terlalu besar namun
udara disana sangat sejuk dan segar, disana terdapat beberapa wahana yang bisa
digunakan. Kenzi berinisiatif mengajak Kayla mengendarai sepeda pasangan untuk
jalan-jalan. Memang enak berpergian mengendarai sepeda ditempat itu, banyak
juga orang-orang yang meminjam jasa sepeda couple tersebut. Ditengah perjalanan
Kenzi berhenti dan mengajak Kayla berteduh dibawah pohon rindang dekat sebuah
danau kecil untuk beristirahat sejenak.
“Kayla!”
“hm…”
“aku suka kamu”
“hah?”
“kamu mau ga jadi pacar
aku?”
Kayla terkejut setengah
mati, dia tidak bisa mengucapkan sepatah katapun untuk dia berikan, semuanya
seperti mimpi saja baginya. Dia tak menyangka seorang idol kampus memintanya
menjadi kekasihnya. Satu harapan yang dulu mungkin baginya tak akan terjadi
tapi nyatanya itu sungguh terjadi.
“a…aku ga ma..maksa kamu
terima kok.” Lanjut Kenzi dengan nada gugup. Sedangkan Kayla hanya bisa terdiam
dengan semua rasa bahagia, malu, canggung, dan bisu seketika. Mungkin jika
psikolog bisa menyimpulkan, Kayla kini terserang penyakit cinta. Seperti
itulah.
“le..lebih baik kita
lanjut saja bersepedanya.” Usul Kenzi yang dijawab anggukan oleh Kayla. Kini
keadaan canggung menyelimuti perjalanan mereka. Kenzi sedari tadi merutuki
ucapannya tadi karena ia rasa terlalu dini mengatakan perasaannya kepada Kayla.
Sedangkan Kayla, hatinya bahagia namun entah apa yang harus dia lalukan
sekarang.
Saat di parkiran Kayla
memberanikan diri menjawab pertanyaan Kenzi tadi, tubuhnya memang bergetar
namun entah mengapa Kayla ingin sekali mengatakan perasaannya yang
sesungguhnya.
“so…soal per..tanyaaan
ta..tadi..” ucapnya gugup dan wajah yang hanya bisa menatap lantai parkiran.
“ga apa apa kok kalo
kamu belu…”
“aku juga suka sama kak
Kenzi”sambarnya memotong ucapan Kenzi. Sedangkan yang diberi jawaban hanya
tersenyum bahagia sambil menatap gadis dihadapannya yang sedari tadi menunduk
malu. Dan dipeluklah Kayla secara tiba-tiba, membuat Kayla kaget dan malu.
“kak… maluuuuu” ucapnya
sambil menyembunyikan kepalanya di balik badannya Kenzi.
“biarin! Aku akan peluk
terus biar kamu ga pergi”
Setelah tadi
siang Kenzi dan Mela pergi jalan-jalan, kini mereka pergi makan malam untuk
mengisi perutnya yang sedari tadi kelaparan. Entah apa yang kenzi lakukan,
memang semua ini bukan salah Kenzi karena yang meminta bertemu bukan dia, tapi
tetap saja ia mengiyakan ajakan Mela.
“besok
temenin aku lagi ya, Ken!”
“tapi…”
“please! Aku
butuh kamu…”
“hhh…
baiklah” Kenzi pun mau tak mau harus menemani Mela lagi.
Kenyataan
memanglah pahit, dan tak semuanya akan berakhir indah. Kadang luka dan
kepedihan bisa menjadi akhir dari kehidupan, meski dirasa indah tetap saja kesedihan
yang mengakhirinya. Tak jarang orang-orang menganggap hidup tak adil, tapi
hidup tetaplah hidup. Adil atau tidak, suka atau duka, kaya atau miskin, bahkan
normal atau cacat, itu semua adalah bagian dari hidup. Yang membedakan adalah
cara kita untuk hidup.
15 mei 2010
13 hari sudah aku tidak bertemu Kenzi, entah kemana
dia. Aku hanya bisa menunggu dan menunggu sampai dia menghubungiku. Entah
sampai kapan aku harus menunggumu, Kenzi. Aku merindukanmu.
Jika dongeng
bisa menjadi kenyataan, mungkinkah salah satu dongeng yang happy ending bisa
kita dapatkan. Mungkin jika bisa memilih, kisah bahagia lebih indah
dibandingkan akhir bahagia. Tapi diantara bahagia, pasti selalu ada duka. Dan
sekali lagi, inilah hidup. Takkan selamanya bahagia.
16 mei 2010
Tuhan adilkah aku seperti ini? Tuhan.. berilah aku
waktu sampai aku bisa bertemu dengannya untuk beberapa waktu.. aku takkan
mengeluh dengan segalanya. Aku hanya ingin berjumpa dengannya untuk terakhir
kalinya. Agar aku bisa mengingatnya dalam kenanganku..
20 mei 2010
Tuhan adil… dia menjawab do’aku… 17 hari aku menunggu,
dan hari ini Dia mengabulkan do’aku… aku bertemu dengannya, Kenzi.. lelaki yang
sangat aku cintai dan aku sayangi… aku melihatnya, tapi aku tidak berani
mendekatinya.. namun aku bahagia karena bisa menatap wajahnya tuhan, terima
kasih…
Flashback
Siang ini Kayla
mengunjungi salah satu distro langganannya untuk mengambil beberapa helai
pakaian yang telah dipesannya. Di perjalanan pulang, tak disangka Kayla bertemu
dengan Kenzi. Dengan hati gembira, Kayla hendak mendekatinya namun niatnya ia
urungkan saat seorang gadis mendekati Kenzi dan menggandeng tangan Kenzi. Tak
disangka awal pertemuannya ternyata adalah goresan luka pertama yang ia
dapatkan.
Sedih! Ya, Kayla memang
sedih, hatinya seakan hancur saat itu juga, tapi ada rona bahagia terpancar
diwajahnya. Dia lega melihat Kenzi ternyata baik-baik saja, dan dia cukup
bahagia bisa melihat Kenzi setelah beberapa hari tidak bertemu.
Hari ke 19
akhirnya Kenzi menghubungi Kayla, Kayla begitu senang karena pada akhirnya
Kenzi menghubunginya. Dan dilain sisi, Kenzi pun sangat senang bisa menghubingi
kekasih tercintanya yang telah lama ia rindukan. Dan keesokkan harinya Kenzi
menemui Kayla.
“kamu kemana
saja, aku merindukanmu!” Tanya Kayla pura-pura tidak tahu.
“maaf ya,
kemarin aku sakit dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit, aku tidak
sempat memberitahumu. Nih bekas jarum infusnya masih membekas.” Jawab Kenzi
bohong sembari menunjukan luka jarum yang entah dari mana.
“ya ampun,
kamu sekarang sudah sembuh kan.. maaf ya aku tak tahu kalau kamu sakit. Andai
aku tahu, aku pasti bakal sering-sering menemuimu.” Ucap Kayla dengan nada
penuh perhatian.
“ga apa-apa
sayang” jawab Kenzi dengan senyum tulusnya. ‘maafkan aku Kayla aku berbohong, entah aku harus mengatakan apa padamu.
Aku tak ingin kamu kecewa, aku tak mau kamu bersedih jika yang sejujurnya aku
pergi bersama orang dimasa laluku’ seru batinnya bersedih.
‘aku tahu kamu berbohong Ken, kenapa? Kenapa
tak jujur dengan apa yang terjadi sebenarnya.’ Batin Kayla duka.
“I Love You Kayla.” Ucap Kenzi sambil mendekap
Kayla dari belakang. Sedangkan Kayla hanya mendekap erat lengan Kenzi seakan
tengah menyalurkan rasa rindu yang ia miliki.
Tak ada yang
abadi di dunia ini. Seperti halnya secarik kertas, lambat laun pasti akan habis
di penuhi tulisan-tulisan. Dan kini kertas milik Kayla hanya tersisa beberapa
baris lagi untuk mengisi beberapa kenangan yang bisa dia buat.
6 juni 2010
Tubuhku mulai melemah, make up pun lambat laun takkan
bisa lagi menutupi kepucatan wajahku… aku harus bagaimana tuhan? Berilah
sedikit lagi waktu untukku menikmati dunia ini… untuk mengisi kekosongan dari
baris akhir kertas ini.
Malam ini,
Kenzi dan Kayla menghabiskan waktu bersama. Berjalan-jalan menghirup udara
segarnya malam layaknya anak remaja. Makan ice cream layaknya anak kecil, dan makan
malam sederhana layaknya orang elit. Dan diakhiri duduk santai dibawah indahnya
langit malam yang ditemani bintang-bintang serta bulan yang bersinar.
“udah lama
banget ya kita ga kaya gini lagi.”
“iya, ya mau
gimana lagi. Tugas kuliah makin hari bertambah terus.”
“ga nyangka
juga ya, bentar lagi kamu bakal di wisuda.”
“iya”
‘ga kerasa
juga waktu begitu cepat berlalu. Dan kebersamaan kita tidak akan lama lagi.’
Batin Kayla bersedih. ‘tapi aku bahagia’. Setetes air mata jatuh dari pelupuk
mata Kayla. Dia tak bisa menahannya. Menahan kepedihan yang tengah ia rasakan.
Waktu… waktu bisa saja berhenti. Tapi penyakit dalam tubuh ini akan terus
menggerogoti setiap inci tubuhnya. Tak ada yang bisa di ubah. Entah itu waktu
ataupun keadaan. Semua sudah menjadi takdir.
“kamu
menangis?”
“hmmm? Ahhh,
aku hanya bahagia bisa sama kamu.” Serunya sambil tersenyum bahagia. “maaf ya.
Ayahku tidak setuju dengan hubungan kita. Tapi aku yakin, suatu saat ayah pasti
setuju. Aku yakin!”
“sudahlah,
kamu sudah beberapa kali mengatakan itu sayang. Aku ga perduli itu, yang
penting sekarang aku bisa sama kamu dan aku bahagia.” Ucap Kenzi meyakinkan dan
Kayla tersenyum bahagia. “wajah kamu pucat! Kamu sakit?” Tanya Kenzi khawatir.
“masa sih?
Ohhh mungkin ini karena aku pake make up produk baru. Sepertinya aku salah beli
nih, jadinya muka aku keliatannya pucat.”
“hmmmm….
Kamu yaaa. Ga pake make up juga kamu udah cantik kok.”
“kalo
dibandingin ama model kamu?”
“cantikan
model aku lah… tapi hatinya ga tau… hati kamu lebih cantik dan itu yang aku
suka.”
“Dasar
gombal”
“serius tahu..”
Malam yang
indah yang bisa dilalui dua insan ini mungkin tak bisa mereka lalui lagi.
Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Mungkin itulah kata-kata yang
tepat untuk menggambarkan semua ini. Tuhan yang menentukan kita yang
menjalankannya. Beberapa Takdir memang bisa diubah, namun ada juga yang kekal.
Dan ini bisa jadi adalah takdir yang dapat diubah lalu lambat laun berubah
menjadi takdir yang kekal. Itu mungkin saja terjadi.
8 juni 2010
Aku sudah benar-benar tak kuat tuhan… sakit ini
semakin tak terkendali. Mungkin ini terakhir kalinya aku bertahan. Ragaku
menyerah. Dan jiwaku tak sanggup untuk menghiraukannya. Terimakasih tuhan atas
segalanya. Karnamu aku bisa merasakan bahagia. Terimakasih…
Flashback
“ayah tidak setuju kamu berhubungan dengan dia.”
“tapi ayah, aku sangat mencintainya. Aku sayang dia,”
“sekali tidak tetap tidak. Apa kamu mau membangkang
hah? Cinta yang kamu andalkan? Sayang yang kamu katakan?… itu tidak cukup.. Apa
dia anak baik-baik.. apa dia bisa kamu percaya? Tidak semua orang itu baik
Kayla.. wajah bisa menipu Kayla. Ingat itu.”
“bukan wajah yang aku lihat ayah… bukan sikap pula
yang aku lihat… atau insting yang aku andalkan.. tapi ini… hati ini yang aku
rasakan… aku memang tak tahu seperti apa dia… aku juga tak bisa menyimpulkan
bagaimana dia.. aku hanya mengikuti hatiku..”
“kamu dibutakan oleh cinta Kayla”
“mungkin… bukankah ayah pernah merasakan hal yang sama
kepada ibu… maaf ayah… aku tetap memilih Kenzi… aku sayang dia”
Satu bulan 8
hari… kenzi tidak bisa menghubungi Kayla sama sekali. Menemuinya di rumah yang
ia tempati pun tak ada. Menghubungi teman-temannya pun semuanya bilang tidak
tahu. Kemana Kayla? Kenzi sangat merindukan sosok malaikatnya itu. Apa ini
balasan untuknya karena dulu pernah menghilang darinya selama beberapa hari..
tapi apakah harus selama itu. Kenzi frustasi karena tidak bertemu dengan Kayla.
Ingin rasanya ia memeluk peri mungilnya itu. Namun, jangankan memeluknya.
Melihat wajahnya saja tak bisa.
17 juli
2010, apakah ini keajaiban tuhan yang Kayla bicarakan. Apakah ini awal yang
baik untuk mereka. Kenzi hanya bisa menerka-nerka saat ibu Kayla tiba-tiba
menghubunginya. Dengan perasaan senang bercambur takut, ia mengangkat panggilan
itu. Keajaiban memang terjadi, namun tak semua keajaiban itu indah. Itulah yang
kini mungkin dirasakan Kenzi. ‘Kenzi? Ini
tante Monika, ibunya Kayla… bisakah kamu datang ke rumah saya.. Kayla sedang
sakit… datanglah kemari nak.. Kayla mungkin membutuhkanmu…’ sepenggal
kalimat itu selalu terngiang ditelinga Kenzi. Ini bukanlah berita yang ingin
dia dengar, malaikatnya sakit… ia ingin menemuinya, tapi begitu banyak pikiran
melayang-layang diotaknya. Apa dia bisa? Apa dia berani? Apa ayahnya takkan
marah atas kedatangannya? Tapi yang paling penting adalah… apa dia sanggup
melihat Kayla yang sedang sakit?.
2 hari sudah
dia memikirkan semua itu. Pada akhirnya dia mendatangi kediaman Kayla.
Keberaniannya memang tidak seratus persen, namun tekadnya sudah melebihi akal
pikirannya, ia tidak perduli akan caci maki yang mungkin akan diterima ayahnya.
Dia hanya ingin melihat Kayla.. kekasihnya yang sangat ia rindukan.
“Kenzi… kamu
datang juga.. masuklah nak.” Sambut ibu Kayla ramah. Kenzi hanya bisa tersenyum
dan berjalan mengikuti ibu Kayla. Tempat ini, pertama kali Kenzi menginjakkan
tempat ini saat dirinya dan Kayla sengaja datang untuk memperkenalkan dirinya
sebagai kekasih Kayla, dan saat mendapatkan cacian serta penolakan atas
hubungan mereka. Dan kini Kenzi datang kembali memenuhi permintaan dari sang
ibu Kayla 2 hari yang lalu.
“masuklah.
Ini kamar Kayla. tante akan buatkan mimuman buat kamu.” Ucapnya lalu
meninggalkan Kenzi seorang diri di depan pintu kamar Kayla.
Pilu. Inilah
yang dirasakan seseorang ketika melihat orang yang dicintainya terluka. Tak ada
satu katapun yang terucap saat Kenzi melihat Kayla dengan wajah yang pucat dan
begitu banyak alat bantu untuk dia bertahan hidup. Kayla yang berbaring kaku
dan tanpa ekspresi itu bukanlah gadis yang dia kenal beberapa hari yang lalu.
Ini adalah Kayla yang lain yang mengisi raganya.
Setetes
butiran bening jatuh membasahi pipi Kenzi. Benteng kesedihannya telah
tertembus. Tak kuat rasanya melihat Kaylanya seperti itu. ‘kanker otak stadium
akhir’ itulah yang dikatakan ibu Kayla sebelumnya. Gadis yang terlihat kuat,
gadis yang selalu menampakkan wajah bahagianya, gadis yang selalu tersenyum,
gadis yang bisa membuat semua orang tertawa, ternyata disisi lain dia menyimpan
sejuta kesedihannya, menutupi segala sakitnya, dan berbohong atas dirinya
sendiri. Wajah cerianya adalah palsu, dan dengan bodohnya, ia selalu
menggunakan wajah palsunya itu.
“Ken!”
panggil seseorang dari sebrang pintu. “bisa ikut saya sebentar!” Tambahnya.
Kenzi pun
mengikuti perkataan orang tersebut yang entah akan membawanya kemana. Satu demi
satu langkah kakinya melangkah dengan sedikit takut dan gugup. Dan disinilah
mereka sekarang. Disebuah ruangan yang nyaman dan tenang, dengan sedikit
koleksi buku yang tertata rapi di lemari mini, beberapa foto terpajang teratur
disalah satu dinding berhiasan wall art, serta macam-macam pernak-pernik
menghiasi ruangan itu. Ruang keluarga! Mungkin ini yang bisa disimpulkan.
“Kenzi.. apa
kamu tahu, kenapa saya tidak setuju akan hubungan kalian?” Tanya orang itu lagi
yang ternyata adalah ayah Kayla. “karna Kayla sudah bertunangan dengan
seseorang yang telah saya pilihkan untuknya.” Tambah sang ayah. Kenzi hanya
terdiam dengan pikiran yang entah harus bagaimana ia menyikapinya. Satu
Kebohongan terungkap lagi, gadis yang selama ini dia cintai ternyata begitu
benyak menyimpan kebohongan. Apakah cinta untuknya pun hanyalah sebuah
kepura-puraan? Itulah satu pertanyaan yang kini berputar dipikirannya.
“tapi Kayla
menolak perjodohan itu. Dia bersikeras meminta saya untuk membatalkannya, namun
saya terus mendesaknya, dan pada akhirnya saya memutuskan pertunangan itu
secara sepihak. Tapi ternyata keputusan itu membuat dia marah dan akhirnya dia
mengatakan ingin hidup mandiri. 10 bulan dia sama sekali tidak menghubungi
kami, membuat saya cemas dan diliputi rasa bersalah. tapi pada akhirnya, dia
datang menjumpai kami, dan berkata dia sudah memiliki kekasih. Rasa bahagia
yang awalnya saya rasakan langsung berubah menjadi marah. Saya sudah
melarangnya berhubungan dengan orang lain, namun dia tetap keras kepala. Sampai
pada akhirnya 5 bulan kemudian dia membawa kamu ke rumah ini.”
Flashback
“sudah ayah katakan! berhenti menjalin hubungan dengan
dia!”
“maaf ayah aku sangat mencintainya. Aku hanya datang
untuk memperkenalkan orang yang aku sayangi. Maafkan Kayla ayah… Aku sayang
ayah.. I love You ayah.” ucap Kayla dan meninggalkan sebuah amplop dimeja kerja
ayahnya.
“sebelum dia
pergi, dia meninggalkan sebuah amplop. Itu adalah surat pernyataan bahwa dia
terkena kanker. Dan sebuah surat lagi tentang kamu dan Kayla.” Jelas sang ayah.
Kenzi hanya terdiam mendengar penuturan ayahnya. Lidahnya seakan kelu, hatinya
seakan teriris sembilah pisau, matanya seakan terbakar. Sakit! Perjuangan
gadisnya selama ini begitu berat, demi dirinya dia rela membangkang. Gadis yang
nakal, keras kepala, egois, dan berani.
Setelah dari
rumah Kayla, Kenzi memutuskan menyinggahi tempat yang Kayla huni selama ini.
Sebuah rumah yang cukup besar dengan beberapa orang didalamnya. Ya, sebuah
rumah yang diubah menjadi sebuah kost-an. Tidak sulit memang untuk Kenzi masuk
ke rumah itu, karena dia memang sudah biasa keluar masuk layaknya salah satu penyewa
kamar disana. Dan disinilah Kenzi, Kamar Kayla. Sepi! Itulah yang kini terasa dikamar itu. Bahkan
kini semua barang milik Kayla telah di rapihkan untuk di bawa ke rumah orang
tuanya.
“kenzi…”
panggil Riska, teman Kayla. “kamu datang juga. Tunggu sebentar!” titah Riska
yang kini kembali masuk ke kamarnya. “ini… aku temukan saat membereskan kamar
Kayla.” Ucap Riska memberikan sebuah Flash disk. “itu seperti buku diary nya
Kayla. Maaf, aku sudah membukanya sebagian.” Akuinya merasa bersalah.
“tidak apa-apa..
terima kasih, Riska.” Ucap Kenzy menerima sebuah flashdisk mungil berwarna biru
tua. Dengan perasaan yang bercampur Kenzy kembali kerumahnya dan membuka isi
Flashdisk tersebut.
Ini kisah cinta seorang gadis… awal
kisah cinta bersama pangeran impiannya… tentang seorang gadis biasa yang pada
akhirnya bisa bersama dengan pangeran berkuda putihnya. Lalu hidup bahagia di
istana impiannya, bersama saudaranya serta Ayah Ibunya. Mereka hidup dengan
bahagia, dan kini dikaruniai seorang anak perempuan cantik dan manis….
***
2 mei 2009
2 mei 2009
Sebanyak apapun hal yang aku
pikirkan.. tetap saja ini seperti keajaiban. Kamu! Seseorang yang selalu aku
bayangkan… seseorang yang selalu aku mimpikan.. seseorang yang aku sukai..
adalah seseorang yang mencintaiku…
Aku bahagia… aku sangat sangat
bahagia, sampai aku tak tahu harus bagaimana.. sampai aku bingung harus
mengatakan apa..
***
Terima kasih… karena kamu telah
hadir di hidupku… dengan segala kemampuanku, aku akan membuatmu bahagia… dengan
sepenuh hatiku, aku ingin membuatmu selalu tersenyum… dan dengan semua
langkahku, aku tak ingin kamu bersedih…
Matahariku… kau seperti matahari,
yang memberikan sinarnya kepada bumi, yang memantulkan cahayanya kepada bulan…
siang hari kau bersinar, dan malam hari kau bercahaya…
Aku mencintaimu… lebih dari
segalanya aku menyukaimu…
Aku berharap kaulah takdir yang
tuhan kirimkan untukku, pendamping yang tuhan berikan padaku…
Lelaki tampanku….. I Love You.. J
Itu adalah
beberapa kata yang berada disetiap file, tentang perasaan Kayla dulu. Ada juga
foto kenangan dia dan Kenzy, beberapa video mereka dan video perasaan Kayla.
Ya, ini seperti isi hati Kayla tentang semua hal dalam hidupnya.
31 desember 2009
Ini adalah malam tahun baru… ayah,
ibu, happy new year!
Aku mencintai kalian… jagalah diri
kalian baik-baik… istirahatlah yang cukup.. makan yang banyak.. dan
bahagialah.. aku menyayangi kalian.. sama seperti aku menyayangi diriku
sendiri…
Maaf jika selama ini aku tidak
melakukan yang terbaik untuk kalian… maaf jika aku bukan anak yang berbakti
pada kalian… aku hanyalah anak nakal yang selalu dan selalu merepotkan kalian…
Terima kasih,,
Kalian telah membesarkanku dengan
penuh cinta, penuh sayang, dan kasih.. terimakasih ibu.. telah melahirkanku
kedunia ini, telah mengenalkanku akan indahnya kehidupan, dan mengajariku
tulusnya kasih sayang…. Terimakasih ayah, karenamu aku mengerti dunia, karenamu
aku tumbuh menjadi gadis yang kuat, dan penuh semangat…
Ibu… Ayah… aku mencintai kalian..
I LOVE YOU.. :’)
Hanya air
mata yang mewakili segala perasaannya kini, gadisnya ternyata lebih terluka
darinya. Dia baru menyadari bahwa gadisnya ternyata ini terluka oleh
pilihannya. Pilihan yang tak pernah kenzy tanyakan kenapa memilihnya, pilihan
yang bahkan kenzy tak tahu apa dia pantas untuk dipertahankan. Gadisnya..
malaikatnya.. peri kecilnya.. terlalu banyak berkorban, dan dia hanya bisa
bahagia diatas pengorbanan kekasihnya itu.
Disalah satu
file, kenzy melihat ada satu tulisan yang membuatnya penasaran. ‘THE LAST’
itulah kata yang tertera disalah satu file yang kini ia coba membukanya.
14 january 2010
Kamu memberikanku sebuah buku… akan
aku gunakan sebagai diaryku…
Untuk yang terakhir kalinya,
disini… aku akan menulis kata demi kata terakhirku..
Kenzy…. Aku sangat bahagia karena
aku bisa bersama kamu…
Kebahagiaanku ini sangat sangat
besar untukmu…
Kita bertemu seperti dalam sebuah
mimpi.. seperti angin, yang berhembus tanpa diduga..
Seperti air sungai, yang mengalir
begitu saja..
Dan seperti hujan yang tak
diketahui kapan datangnya…
Dan.. ketika semua itu terjadi, aku
hanya bisa tersenyum menatap hujan… aku hanya bisa tersenyum merasakan angin..
aku hanya bisa tersenyum memperhatikan air.. dan aku hanya bisa tersenyum
mengetahui mimpiku begitu indah..
Inilah takdir yang tuhan berikan…
Bersamamu aku bahagia…
Terima kasih kenzy, karena mau
bertahan bersamaku sampai sejauh ini…
Maaf karena kita tidak bisa seperti
pasangan lainnya..
Tapi aku berjanji, suatu saat
nanti… saat indah itu akan datang..
Untuk segalanya.. aku mencintaimu,
KENZY..
Bodoh. Apa
dia sebodoh itu. Semuanya seakan sudah terlambat. terlambat untuk menyadari
semua hal besar yang terjadi. Tak ada yang bisa ia perbuat lagi, hanya air mata
yang kini menghantarkan kesediahannya. ‘dialah
malaikatku yang cantik.. yang selalu menebarkan senyum disetiap langkahnya,
memberikan kebahagiaan kepada semua orang.. dia pula gadis bodoh yang selalu
bersembunyi dibalik topengnya, gadisku. KAYLA’.
Disinilah
sekarang Kenzy, dikediaman Kayla, dimana kini dia bersama sisa hidup Kayla yang
entah terhitung berapa lama lagi. Sekarang yang bisa dia lakukan hanya ini..
menemani Kayla disisa hidupnya.
Flashback
“om.. izinkan saya
disini.. saya ingin menemani Kayla disisa hidupnya.”
“sulit untuk saya
menerima kehadiran kamu di rumah ini.. setiap melihat kamu bersama Kayla, yang
teringat dibenak saya hanyalah sebuah penyesalan.. penyesalan yang sulit untuk
saya terima.” Sedih sang ayah.
Kenzy hanya terdiam
mendengar kesedihan ayah Kayla. Dia juga seorang lelaki, walaupun dia bukan
seorang ayah, namun dia tahu bagaimana rasanya memiliki sebuah penyesalan.
Terlebih, penyesalan itu dia lakukan kepada orang yang sngat dia cintai.
“ayah!” ibu Kayla
mendekati suaminya, dan berusaha meyakinkan suaminya agar mengizinkan Kenzy
berada disamping Kayla.
“tapi, saya juga tidak
ingin semakin menyesal karena membiarkan Kayla terluka untuk kesekian kalinya.
Temanilah dia..”
Dengan
tulusnya, kenzy pelan-pelan merawat Kayla. Takdir memang bukan hal yang kita sesuai
harapan kita. Sebagia orang menganggap takdir adalah petaka, sebagian orang
berkata takdir itu indah. Begitu banyak takdir yang mereka simpulkan, namun
tetap saja takdir itu seperti sebuah hadiah, hadiah yang tak tahu seperti apa
isinya.
“selamat
malam my princess! Aku merindukanmu.. bukalah mata indahmu, agar kamu bisa
melihat sebesar apa aku merindukanmu… ini sudah hari keempat aku disini..
bangunlah sayang…”
29 juli 2010
Ini sudah 6
hari kenzy berada dikediaman Kayla, menjaga Kayla, menemani Kayla, dan merawat
Kayla. Sesekali dia pergi untuk menyelesaikan tugas kuliahnya dan pulang
kerumahnya hanya untuk sekedar mengganti pakaiannya.
“Kayla..
hari ini aku datang lagi ke tempat tinggalmu yang dulu.. dan aku menemukai
ini.. buku diary yang aku berikan dulu..” setetes buliran bening jatuh
membasahi pipi kenzy.. “aku akan memberikan pengakuan kepadamu…” kembali lagi
tetesan air mata keluar. “maaf, karena akhir-akhir ini aku tidak jujur
kepadamu.. aku bertemu dengan seseorang di masalalu ku.. maaf telah membuat
hatimu terluka, dan maaf kamu harus menanggung semua ini sendiri..” ucapnya
penuh penyesalan.
Ternyata
ayah Kayla mendengar semua itu dibalik pintu. Dengan perasaan marah dia hendak
masuk dan ingin rasanya mebawa kenzy keluar dan menyuruhnya pergi jauh-jauh
dari Kayla. Namun, sang istri menahannya dan mengisyaratkan untuk mendengarkan
ucapan Kenzy sampai akhir.
“bukankah
aku kekasih yang jahat? Maaf karena aku tidak bisa berkata TIDAK saat Mela
memintaku untuk menemaninya..” kenzy terdiam, begitu jahatnya dirinya karena
membiarkan Kayla terluka. Entah balasan apa yang pantas dia terima untuk rasa
sakit Kayla itu.
“sekarang,
aku sudah mengatakan TIDAK padanya.. aku sudah berani memarahinya.. aku bilang
dengan pasti, aku telah memiliki malaikat kecil di hatiku.. peri cantik yang
sudah membuatku dunia untukku..” ucapnya terhenti, air mata kini terus menetes
membasasi pipinya.. “Mela bilang, maaf karena sudah membuatmu terluka.. dan dia
ingin melihat malaikat kecil ini, jadi cepatlah sembuh dan aku akan mengenalkanmu
padanya.” Kini kenzy benar-benar menangis, menangisi segala kenyataan yang
begitu terlambat..
“maafkan
aku.. sikapku telah membuat lubang kesedihan dihatimu.. maafkan aku, karena aku
bukan kekasih yang baik.. aku mencintaimu… aku sangat-sangat mencintaimu,
Kayla.. bukankah kau bilang ingin menikah denganku.. ayo kita menikah.. lalu
kita memiliki beberapa anak dan kita akan hidup bahagia disebuah rumah yang
sederhana.. bukankah itu impian kita.. ayo kita buat itu menjadi kenyataan,
Kayla.” Ucap kenzy diiringi derai air mata.
Dari balik
pintu, dengan hati yang begitu terluka, ayah Kayla benar-benar sangat sedih.
Sang istri hanya bisa memeluk suaminya yang kini sangat rapuh. Dan kini mereka
tengah berada di ruang tamu. Sang istri berusaha menenangkan suaminya, walaupun
sebenarnya dia juga sangat terluka mengetahui anaknya begitu menderita. Dengan
suaranya yang begitu kecil ayah Kayla menyesali semuanya. Semua hal yang dulu
ia berikan untuk Kayla. “gadis kecilku, aku minta maaf.. aku bahkan tidak pantas
menyebut diriku ini seorang ayah.. aku hanyalah orang jahat.. aku menyakiti
perasaan anakku sendiri.. dia menderita karena aku.. menahan sakitnya
sendirian, itu semua karena aku..”
“jangan
menyalahkan dirimu sendiri. Ini bukan salah siapapun. Tuhan yang telah
menakdirkan semuanya. Kayla pasti akan sedih mendengar kamu seperti ini.”
Beberapa hal
mereka ditangisi.. beberapa penyesalan mereka dapatkan.. kepergian seseorang
bukanlah sebuah tangisan ataupun penyesalan.. tapi buatlah itu semua menjadi
kenangan… kenangan untuk mengingat orang terkasih.. ketika seseorang
meninggalkan kita, itu adalah saat dimana kita mengingat setiap kenangan
mereka.. karena kita hidup untuk mengenang.. bukan menyesali..
Inilah takdir tuhan.. seperti mendapat sebuah hadiah yang tak diketahui apa isi didalamnya. Dan kita harus membukanya untuk mengetahui isinya.. seperti air sungai yang mengalir yang kita takkan tahu bagaimana cara menghentikannya.. seperti itulah takdir.. penuh dengan kejutan..Tuhan tak akan memberikan sebuah takdir tanpa sebab.. takdir yang tuhan berikan, semata-mata untuk menyadarkan kita.. dari keegoisan.. kebohongan.. kepalsuan.. bahkan dari kebahagian yang tidak kekal..Bayangkanlah takdir itu seperti sebuah kopi didalam cangkir.. pahit atau manis rasa kopi tersebut, suka atau tidak kalian terhadap kopi. Cobalah untuk mencicipinya.. jika manis, tersenyumlah.. jika pahit tertawalah.. jika suka minumlah perlahan… dan jika tidak minumlah perlahan sampai kau lupa jika kau membencinya.Takdir memang tidak adil… karena takdir ingin kita merasakan bahwa hidup itu UNIK!
-The End-