Tanpa Sadar, Korupsi Jadi Kebiasaan




Korupsi, menyandang status sebagai Warga Negara Indonesia dan juga tinggal di Indonesia tentu tidak asing dengan kata korupsi. Tidak heran karena Indonesia adalah salah satu Negara di Dunia dengan tingkat korupsi yang cukup tinggi, ini hanya dinilai dari lingkup Pemerintahannya saja, belum termasuk Warga Negaranya. Pengertian korupsi secara umum adalah mengambil hak orang lain dan atau mengambil sesuatu yang melebihi hak masing-masing.

Entah kenapa kemudian korupsi menjadi begitu menjamur di Indonesia, perlu anda ketahui korupsi tidak melulu hanya soal uang, bisa juga waktu dan lain sebagainya. Tentu kalau menilai tingkat korupsi di Indonesia yang menjadi sumber penilaiannya adalah mereka yang menyandang status sebagai Pemerintah dan Wakil Rakyat. Tapi tidak menutup kemungkinan anda juga pernah melakukan korupsi, meskipun tanpa anda sadari.

Pada awalnya mungkin tidak ada satu orang pun yang memiliki niat untuk melakukan korupsi, namun seiring dengan berjalannya waktu, semua orang pasti akan menemukan banyak persimpangan. Terkadang banyak orang yang kemudian memilih jalan yang salah, logikanya kenapa harus memilih jalan yang sulit dan panjang, jika ada yang dekat, mudah dan lebih besar? 

Saat seseorang sudah berada pada persimpangan tersebut, kebanyakan akan memilih jalan yang cepat, meskipun itu berarti harus mengambil hak orang lain. Inilah salah satu faktor kenapa korupsi justru dilakukan oleh mereka yang memiliki kewenangan, itu karena mereka pasti akan sering menemukan persimpangan tersebut. Jika ini soal uang, wewenang itu sendiri yang sebenarnya berperan paling besar dalam terjadinya korupsi.

Lantas bagaimana dengan korupsi yang lain, misalnya adalah tentang waktu? Ini adalah salah satu jenis korupsi yang sering terjadi, dan bahkan hampir semua orang pernah melakukannya. Karena korupsi waktu tidak harus memiliki kewenangan. Sebagai contoh dari korupsi waktu adalah, jika anda memiliki jam kerja tetap dari Perusahaan 8 jam di kantor dalam sehari, namun anda hanya bekerja 7 jam dalam sehari atau kurang, itu berarti anda sudah melakukan korupsi waktu. Tanpa sadar, korupsi menjadi kebiasaan yang mungkin terjadi pada semua orang.

Mencegah Korupsi

Sebenarnya, korupsi itu bisa dicegah, tentu dengan beberapa langkah yang harus dilakukan dimulai dari diri sendiri. Jangan sampai anda menjadi orang yang anti korupsi, tapi anda sendiri melakukan korupsi, ini diibaratkan maling yang teriak maling. Selain pencegahan korupsi secara individual, pada kelas Instansi atau Pemerintahan sekalipun, sebenarnya korupsi bisa dicegah atau minimal dikurangi. Di bawah ini adalah beberapa cara mencegah korupsi pada berbagai tahapan.

Mencegah Melakukan Korupsi

Hampir semua manusia di dunia ingin memiliki sesuatu yang lebih besar dan terus lebih besar. Ini yang kemudian mendorong manusia melakukan hal-hal buruk seperti korupsi, karena akal sehat dan hati nuraninya telah tertutup dengan ambisi. Bahkan manusia yang memiliki iman cukup tinggi pun terkadang tenggelam dalam keabu-abuan korupsi. Ini terbukti di Indonesia dan terjadi di sistem Pemerintahan Indonesia. Untungnya tidak semua orang di Pemerintahan Indonesia melakukan hal itu.
Mencegah melakukan korupsi tentu saja ini lebih fokus pada konteks pribadi, bagaimana anda bisa memiliki formula untuk mencegah dan menolak manisnya godaan korupsi. Jika anda adalah seseorang yang memiliki kewenangan, perkuat iman anda karena suatu saat anda akan menemukan persimpangan. Tidak ada formula yang paten untuk mencegah korupsi secara individual. Karena itu semua tergantung pada pribadi masing-masing, dan harus diakui godaan korupsi sangat menggiurkan. Salah cara paling masuk akal adalah untuk mengingat Tuhan. Saat anda yakin korupsi yang anda lakukan tidak akan diketahui pihak mana pun, ingatlah Tuhan Maha Melihat.

Mencegah Korupsi Instansi atau Pemerintahan

Pada konteks ini tentu cara pencegahan korupsi tergantung pada bagaimana penerapan sistem Pemerintahan itu sendiri. Jangan heran kenapa banyak anggota Pemerintahan yang melakukan korupsi, sekali lagi itu karena mereka memiliki kewenangan. Tapi itu semua bukan berarti tidak dapat dicegah, jika sistem pemerintahanya baik.
Transparansi adalah salah satu metode terbaik untuk mencegah korupsi pada lingkup Instansi atau Pemerintahan. Dengan transparansi itulah semua kegiatan di dalam Pemerintahan bisa dipantau dan diawasi. Transparansi ini harus diterapkan bukan hanya pada Pemerintah Pusat, karena justru di Daerah lah Korupsi lebih merajalela. Argumen ini bukan tanpa data, pertanyaannya apa yang akan terjadi jika dilakukan pemeriksaan keuangan pada semua anggota Pemerintah Daerah? Mungkinkah ada rekening yang obesitas?
Lebih jauh lagi ke dalam tingkat Desa, Pejabat Desa juga merupakan bagian dari Sistem Pemerintahan, khususnya di Indonesia. Tidak harus dijelaskan secara detail tentang Pejabat Desa, tetapi mewakili aspirasi masyarakat Desa yang awam, ada sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik. Kenapa dengan gaji yang hanya sekian, Beliau yang menjadi Pejabat Desa bisa demikian?
Sekali lagi ini adalah soal kewenangan, banyak orang yang kemudian tergoda dan menyalah gunakan kewenangannya untuk melakukan korupsi. Jangan hanya melihat ke atas untuk menjustifikasi tingkat korupsi di Indonesia, karena di bagian tengah dan bahkan bawah sistem Pemerintahan Indonesia justru lebih rawan.

Sebenarnya semua orang memiliki andil untuk mencegah korupsi, karena masyarakat bisa memantau secara langsung apa yang terjadi. Jangan segan-segan untuk melaporkan tindakan korupsi, jangan takut sekalipun yang anda laporkan adalah orang yang berwenang, karena sesungguhnya anda lebih mulia dari mereka dan anda lebih pantas ada di Indonesia dibandingkan orang hebat di atas sana yang menggerogoti uang rakyat.

Korupsi seperti jamur yang sulit dibasmi dan dibersihkan, itu karena godaan korupsi sangat menggiurkan. Akan tetapi anda akan menjadi manusia yang mulia di Hadapan Tuhan jika anda mampu menolak manisnya godaan korupsi, dan anda harus ingat balasan Tuhan lebih menggiurkan dibandingkan uang korupsi. Sebaliknya jika anda melakukan korupsi, bukan hanya hukum Pemerintahan saja yang akan anda terima, tetapi Hukuman Tuhan jauh lebih sakit dari yang pernah anda bayangkan.

Berbicara realita, masyarakat Indonesia masih terbiasa dengan korupsi. Sebagai contoh adalah pada saat pemilihan Kepala Daerah atau yang lainnya, kebanyakan masyarakat masih menerima sodoran amplop lima puluh ribuan, ini adalah pembodohan mental. Ini salah satu faktor kenapa korupsi harus diusut hingga pelosok Daerah, itu karena masyarakat Daerah tidak memahami hal-hal semacam ini, sehingga banyak kewenangan yang diselewengkan.

Mari bersama menghilangkan kebiasaan korupsi di Indonesia, dimulai dari diri sendiri dengan memahami hak dan kewajiban masing-masing. Kewajiban harus anda lakukan dan jangan menerima sesuatu yang bukan menjadi hak anda. Indonesia akan jauh lebih hebat dengan mental yang kuat melawan korupsi, percayalah uang korupsi tidak akan membawa anda pada kejayaan Dunia apalagi akhirat. Korupsi adalah sampah yang harus dihilangkan dari Indonesia. Semua orang memiliki andil untuk menghilangkan sampah di NKRI, semua orang memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan tindakan korupsi. 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Hari Anti Korupsi Internasional yang diselenggarakan KPK dan Blogger Bertuah Pekanbaru.