SUKA BERADA DI RUANGAN BER-AC, HAL INI BISA TERJADI PADA KESEHATANMU
Anda pasti tidak asing lagi dengan perangkat alat pendingin dan pemanas ruangan, yaitu AC. AC telah banyak di gunakan oleh kalang masyarakat untuk menyejukkan dan menghangatkan ruangan, baik itu untuk rumah dan perusahaan.
AC bermanfaat untuk memberikan ruangan yang sejuk dan hanagat dengan ruangan yang nyaman, baik itu di rumah ataupun di kantor anda sepanjang musim panas dan musim dingin.
Mendell meneliti dampak kesehatan AC bersama departemen energi Lawrence Berkeley National Laboratory. Ia mengatakan, perburukan masalah asma dan alergi dapat berakar dari AC yang terkontaminasi. Sick building syndrome juga bagian dari masalah AC yang tak terawat.
"Kita mulai melihat gejala sick building syndrome pada 70-an dan 80-an. Orang-orang di gedung perkantoran mulai mengeluh bangunan membuat mereka sakit," katanya.
Gejala itu berupa hidung mampet, masalah pernapasan, sakit kepala, kelelahan dan iritasi kulit. Risetnya sendiri membuktikan kaitan sistem AC di gedung dengan gejala-gejala di atas.
Tetapi AC ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan. "Polusi udara di luar adalah masalah utama perkotaan, khususnya yang berlalu lintas padat. AC memfilter partikel dari polusi udara di luar," katanya.
"Paparan terhadap partikel polusi udara dapat meningkatkan risiko perawatan di rumah sakit dan kematian prematur karena masalah jantung," kata Dr. Michelle Bell, profesor kesehatan lingkungan dari Yale University.
Penelitian Bell menemukan penggunaan AC yang terawat menurunkan risiko seseorang terkena komplikasi penyakit jantung. "Penggunaan AC sentral menyebabkan polusi udara dari luar lebih sedikit yang masuk ke dalam ruangan dibandingkan jendela terbuka," katanya. Di kala serangan panas seperti saat ini yang menyebabkan kematian banyak orang, AC juga menyelamatkan nyawa.
Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan-perusahaan elektronik mulai membuat AC (Air Conditioner) dengan teknologi yang dapat membunuh virus dan bakteri juga menghemat biaya listrik. Plasmacluster dan Inverter merupakan teknologi yang saat ini digunakan oleh produsen AC (Air Conditioner). Plasmacluster dirancang untuk dapat membunuh virus dan bakteri di dalam ruangan, sementara inverter dikatakan dapat menghemat energi lebih dari 10%. Teknologi Inverter juga telah berkembang dan telah banyak di gunakan pada produk AC yang mereka klaim dapat menghemat energi lebih dari 50%, teknologi itu diberi nama Smart Inverter.
Beberapa produsen AC telah mengembangkan Teknologi Virus Doctor yang kemudian di implementasikan pada produk AC (Air Conditioner) mereka, Teknologi Virus Doctor adalah aplikasi teknologi Micro Plasma Ionizer (MPI), yang teruji mampu melumpuhkan hingga 99,99% mikro organisme berbahaya di udara. Termasuk di dalamnya virus SARS dan H1N1.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Seoul National University dan Laboratorium Toksikologi Seoul, teknologi ini terbukti sebagai teknologi pemurnian udara paling efektif. Jauh lebih tinggi dalam menghasilkan jumlah ion. Selain itu, daya jangkaunya pun lebih luas, mencapai 19, 16 m2. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan seorang dokter dari divisi Paru, Kerja, dan Lingkungan, Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P (K), MARS. Menurutnya, penyakit infeksi pernafasan banyak disebabkan oleh bakteri dan virus yang ada di udara. Lebih dari 50% terjadi di dalam ruangan. Itu sebabnya kesehatan udara di dalam ruangan perlu diperhatikan.
Itulah manfaat AC bagi kesehatan. Tapi, tidak bisa dipungkiri keberadaan AC memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan, yaitu merusak lapisan ozon yang memicu terjadinya global warming. Artikel ini diambil dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.